John Kerry Bilang Pelanggaran HAM Bantu Teroris Berkembang Biak
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John F. Kerry, mengatakan, pemerintahan otoriter, tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dan pelanggaran HAM membantu kelompok teroris berkembang biak.
Komentar Kerry itu disampaikan ketika merilis laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tahunan oleh Departemen Luar Negeri AS hari Rabu waktu AS.
Meskipun laporan itu menemukan pelanggaran HAM di setiap benua, Kerry menyoroti khusus pelanggaran HAM di Timur Tengah.
”Pelanggaran yang paling luas dan dramatis pada tahun 2015 terhadap orang-orang di Timur Tengah, di mana pertemuan terorisme dan konflik Suriah menyebabkan penderitaan besar,” katanya.
”Mengingat kengerian lima tahun terakhir ini, saya tidak bisa membayangkan pukulan yang lebih kuat pada HAM yang menentukan perang, teror, penindasan dan terutama untuk penyiksaan, untuk pengeboman tanpa pandang bulu,” ujarnya, seperti dikutip Washington Post.
“Dan karena itu memungkinkan awal baru bagi rakyat Suriah,” lanjut Kerry.
John Kerry juga mengomentari perdebatan para kandidat calon Presiden AS dari Partai Republik yang akan mempertimbangkan penerapan teknik penyiksaan waterboarding dan bentuk-bentuk penyiksaan lain untuk memerangi terorisme.
“Saya ingin menghapus bahkan keraguan atau kebingungan yang disebabkan oleh laporan lain yang telah dibuat dalam beberapa pekan dan beberapa bulan terakhir,” kata Kerry.
”Amerika Serikat menentang penggunaan penyiksaan dalam bentuk apapun, setiap saat, oleh pemerintah atau aktor non-negara. Komitmen Amerika terhadap perlakuan yang manusiawi dari orang di penahanan dimulai jauh sejak Jenderal George Washington di Perang Revolusi. Pada akhirnya, menjunjung tinggi nilai-nilai inti yang membuat sebuah bangsa yang kuat,” papar Kerry.
Komentar Kerry itu disampaikan ketika merilis laporan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tahunan oleh Departemen Luar Negeri AS hari Rabu waktu AS.
Meskipun laporan itu menemukan pelanggaran HAM di setiap benua, Kerry menyoroti khusus pelanggaran HAM di Timur Tengah.
”Pelanggaran yang paling luas dan dramatis pada tahun 2015 terhadap orang-orang di Timur Tengah, di mana pertemuan terorisme dan konflik Suriah menyebabkan penderitaan besar,” katanya.
”Mengingat kengerian lima tahun terakhir ini, saya tidak bisa membayangkan pukulan yang lebih kuat pada HAM yang menentukan perang, teror, penindasan dan terutama untuk penyiksaan, untuk pengeboman tanpa pandang bulu,” ujarnya, seperti dikutip Washington Post.
“Dan karena itu memungkinkan awal baru bagi rakyat Suriah,” lanjut Kerry.
John Kerry juga mengomentari perdebatan para kandidat calon Presiden AS dari Partai Republik yang akan mempertimbangkan penerapan teknik penyiksaan waterboarding dan bentuk-bentuk penyiksaan lain untuk memerangi terorisme.
“Saya ingin menghapus bahkan keraguan atau kebingungan yang disebabkan oleh laporan lain yang telah dibuat dalam beberapa pekan dan beberapa bulan terakhir,” kata Kerry.
”Amerika Serikat menentang penggunaan penyiksaan dalam bentuk apapun, setiap saat, oleh pemerintah atau aktor non-negara. Komitmen Amerika terhadap perlakuan yang manusiawi dari orang di penahanan dimulai jauh sejak Jenderal George Washington di Perang Revolusi. Pada akhirnya, menjunjung tinggi nilai-nilai inti yang membuat sebuah bangsa yang kuat,” papar Kerry.
(mas)