Helikopter Tempur Canggih Rusia Jatuh di Suriah, Dua Pilot Tewas

MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa helikopter tempur Mi-28 Night Hunter jatuh di Suriah pada Selasa kemarin. Dua pilot dinyatakan tewas.

Oleh NATO helikopter tempur Rusia itu dikenal sebagai Havoc, salah satu helikopter tempur canggih di dunia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, jatuhnya helikopter tempur itu karena alasan teknis.

Helikopter Mi-28 pertama kali tiba di Suriah pada November 2015, namun penggunaanya dalam pertempuran secara meluas di Suriah baru-baru ini.

Pada akhir Maret, sebuah video yang di-posting online menunjukkan bahwa helikopter Mi-28 ikut pendukung operasi ofensif tentara Suriah terhadap kelompok Islamic State (ISIS) di Palmyra.

Kemampuan helikopter Mi-28 sebanding dengan helikopter tempur Apache Amerika Serikat. Helikopter jenis itu dirancang menjelang akhir Perang Dingin.

Menurut situs produsen, Russian Helicopters , kokpit Mi-28 diperkuat dengan baja dan peredam kejut untuk melindungi awaknya. Helikopter ini juga dilengkapi dengan sensor canggih untuk siang dan malam. Bahkan dalam kondisi cuaca buruk, helikopter ini mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 150 mph.

Dmitry Gorenburg, seorang ilmuwan peneliti senior di Divisi Studi Strategis CNA dan di Asosiasi Davis Centre for Russia and Eurasia Study Harvard University, kecelakaan helikopter tempur Rusia ini menjadi indikasi dari pergeseran operasi Moskow di medan perang Suriah.

”Dari melakukan serangan udara skala besar, sekarang tujuannya adalah untuk memberikan dukungan serangan udara bagi militer Suriah yang berusaha untuk mendapatkan lebih banyak wilayah di daerah yang dikendalikan ISIS,” ujar Gorenburg melalui email, yang dikutip dari Wasington Post, Rabu (13/4/2016).