Tragedi Kembang Api India, Ratusan Orang Tergeletak Tak Bernyawa
A
A
A
PARAVUR - Tragedi pesta kembang api di Kuil Dewei Puttingal, di Paravur, India selatan, kemarin menewaskan hingga 106 orang. Saksi mata menceritakan kengerian dalam insiden itu, di mana dia melihat ratusan orang tergeletak tidak bernyawa.
Pesta kembang api itu memicu kebakaran dan ledakan di toko petasan yang bersiap menyambut festival Tahun Baru India pada 14 April 2016 mendatang.
Sebagian besar dari 106 orang yang tewas ditemukan di lokasi bangunan kuil yang roboh.
Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka dan telah dirawat di sebuah rumah sakit di Thiruvananthapuram.
”Itu muncul seperti badai, melemparkan semua orang ke tanah. Ada mayat di semua tempat dan yang terluka menggeliat kesakitan,” kata Anish Kumar, saksi mata yang berada di lokasi bersama teman-temannya untuk melihat Kuil Dewi Puttingal di Distrik Kollam.
”Saya merasa ngeri untuk melihat ratusan pria dan wanita di tanah tak bernyawa,” lanjut Kumar, yang kehilangan salah satu temannya dalam tragedi itu, seperti dikutip dari BBC, Senin (11/4/2016).
Perdana Menteri Narendra Modi menyebut tragedi pesta kembang api itu sebagai insiden yang “mengiris hati”.
”Insiden ini sangat serius, bahwa sangat sulit untuk menggambarkan dengan kata-kata. Orang-orang yang berjarak 200 meter juga terluka,” kata Modi.
”Dan sekarang dokter mengatakan bahwa beberapa ledakan itu sedemikian rupa sehingga tubuh beberapa orang 'tertiup’ terpisah,” lanjut Modi.
Banyak bangunan yang berjarak satu kilometer dari kuil yang roboh juga terkena dampak ledakan. Kaca-kaca jendeal rumah warga hancur.
Perdana Menteri Modi, telah terbang ke Kerala untuk bertemu dengan para korban dan keluarga korban.
Di rumah sakit utama di Thiruvananthapuram, dokter senior Thomas Mathew mengatakan bahwa dari luka yang terlihat, kebanyakan diduga terinjak-injak saat terjadi ledakan di kuil.
”Ada beberapa wanita atau anak-anak di antara yang terluka. Kebanyakan adalah laki-laki,” kata Mathew.
Pesta kembang api itu memicu kebakaran dan ledakan di toko petasan yang bersiap menyambut festival Tahun Baru India pada 14 April 2016 mendatang.
Sebagian besar dari 106 orang yang tewas ditemukan di lokasi bangunan kuil yang roboh.
Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka dan telah dirawat di sebuah rumah sakit di Thiruvananthapuram.
”Itu muncul seperti badai, melemparkan semua orang ke tanah. Ada mayat di semua tempat dan yang terluka menggeliat kesakitan,” kata Anish Kumar, saksi mata yang berada di lokasi bersama teman-temannya untuk melihat Kuil Dewi Puttingal di Distrik Kollam.
”Saya merasa ngeri untuk melihat ratusan pria dan wanita di tanah tak bernyawa,” lanjut Kumar, yang kehilangan salah satu temannya dalam tragedi itu, seperti dikutip dari BBC, Senin (11/4/2016).
Perdana Menteri Narendra Modi menyebut tragedi pesta kembang api itu sebagai insiden yang “mengiris hati”.
”Insiden ini sangat serius, bahwa sangat sulit untuk menggambarkan dengan kata-kata. Orang-orang yang berjarak 200 meter juga terluka,” kata Modi.
”Dan sekarang dokter mengatakan bahwa beberapa ledakan itu sedemikian rupa sehingga tubuh beberapa orang 'tertiup’ terpisah,” lanjut Modi.
Banyak bangunan yang berjarak satu kilometer dari kuil yang roboh juga terkena dampak ledakan. Kaca-kaca jendeal rumah warga hancur.
Perdana Menteri Modi, telah terbang ke Kerala untuk bertemu dengan para korban dan keluarga korban.
Di rumah sakit utama di Thiruvananthapuram, dokter senior Thomas Mathew mengatakan bahwa dari luka yang terlihat, kebanyakan diduga terinjak-injak saat terjadi ledakan di kuil.
”Ada beberapa wanita atau anak-anak di antara yang terluka. Kebanyakan adalah laki-laki,” kata Mathew.
(mas)