AS Pastikan Sebar Sistem Pertahanan Rudal di Korsel
Sabtu, 09 April 2016 - 17:57 WIB
AS Pastikan Sebar Sistem Pertahanan Rudal di Korsel
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Ash Carter menyatakan, bahwa penyebaran sistem pertahanan rudal AS ke Korea Selatan (Korsel) akan segera terwujud.
"Itu akan segera terjadi. Ini hal yang diperlukan. Ini antara kami dan Korsel. Itu bagian dari melindungi pasukan kita sendiri di Semenanjung Korea dan melindungi Korsel," kata Carter seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (9/4/2016).
Carter pun menyatakan, China harus berbuat lebih untuk melawan proyek rudal Korut ketimbang mengeluhkan rencana AS untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal THAAD.
"Apakah ini ada hubungannya dengan China dan saya berharap China akan bekerjasama dengan kami atau benar-benar bekerja secara bilateral dengan Korut lebih efektif, meskipun mudah untuk mengatakan bahwa berurusan dengan Korut untuk siapa pun adalah sebuah tantangan," kata Carter.
AS dan Korsel telah memulai pembicaraan tentang kemungkinan penyebaran sistem rudal THAAD sejak beberapa waktu lalu. Ini dilakukan sebagai reaksi uji coba nuklir yang dilakukan Korut pada 6 Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada 7 Januari.
Namun, China merasa keberatan dengan rencana itu. Beijing menilai, THAAD memiliki jangkauan yang panjang melampaui Semenanjung Korea dan dapat mengancam kepentingan nasional serta merusak stabilitas regional.
"Itu akan segera terjadi. Ini hal yang diperlukan. Ini antara kami dan Korsel. Itu bagian dari melindungi pasukan kita sendiri di Semenanjung Korea dan melindungi Korsel," kata Carter seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (9/4/2016).
Carter pun menyatakan, China harus berbuat lebih untuk melawan proyek rudal Korut ketimbang mengeluhkan rencana AS untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal THAAD.
"Apakah ini ada hubungannya dengan China dan saya berharap China akan bekerjasama dengan kami atau benar-benar bekerja secara bilateral dengan Korut lebih efektif, meskipun mudah untuk mengatakan bahwa berurusan dengan Korut untuk siapa pun adalah sebuah tantangan," kata Carter.
AS dan Korsel telah memulai pembicaraan tentang kemungkinan penyebaran sistem rudal THAAD sejak beberapa waktu lalu. Ini dilakukan sebagai reaksi uji coba nuklir yang dilakukan Korut pada 6 Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada 7 Januari.
Namun, China merasa keberatan dengan rencana itu. Beijing menilai, THAAD memiliki jangkauan yang panjang melampaui Semenanjung Korea dan dapat mengancam kepentingan nasional serta merusak stabilitas regional.
(ian)
