Serang Kurdi Suriah, Jaish al-Islam Gunakan Senjata Kimia
A
A
A
DAMASKUS - Kelompok Jaish al-Islam atau Tentara Islam mengaku salah seorang komandan mereka menggunakan senjata kimia dalam serangan terhadap para pejuang Kurdi di sebuah distrik di Provinsi Aleppo utara.
Dalam pernyataannya, Jaish al-Islam mengatakan, anggotanya berusaha menanggapi aksi konfrontasi pejuang Kurdi yang ingin mengontrol penuh wilayah Sheikh Maksud. Saat itu, seorang komandannya menggunakan senjata kimia selama konfrontasi dan telah dibawa pengadilan militer untuk mendapatkan hukuman, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2016).
Sebelumnya, Jaish al-Islam diketahui menembakkan sejumlah mortir ke wilayah yang dikuasai oleh suku Kurdi di distrik Sheikh Maksud di Aleppo pada Kamis kemarin. Mortir tersebut terdiri dari gas kimia yang dampaknya dapat menyebar.
Sebuah video muncul di dunia maya pasca serangan tersebut, yang dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana sejumlah orang menderita kesulitan bernapas setelah serangan itu. Aktivis mengatakan, serangan itu menewaskan 9 warga sipil dan melukai 29 lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, pertempuran berat selama beberapa hari di wilayah itu telah membunuh dan melukai lebih dari 130 orang. Baik kelompok Kurdi dan kelompok oposisi bersenjat berebut untuk mengontrol penuh wilayah itu karena kepentingan strategis di Aleppo.
Dalam pernyataannya, Jaish al-Islam mengatakan, anggotanya berusaha menanggapi aksi konfrontasi pejuang Kurdi yang ingin mengontrol penuh wilayah Sheikh Maksud. Saat itu, seorang komandannya menggunakan senjata kimia selama konfrontasi dan telah dibawa pengadilan militer untuk mendapatkan hukuman, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2016).
Sebelumnya, Jaish al-Islam diketahui menembakkan sejumlah mortir ke wilayah yang dikuasai oleh suku Kurdi di distrik Sheikh Maksud di Aleppo pada Kamis kemarin. Mortir tersebut terdiri dari gas kimia yang dampaknya dapat menyebar.
Sebuah video muncul di dunia maya pasca serangan tersebut, yang dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana sejumlah orang menderita kesulitan bernapas setelah serangan itu. Aktivis mengatakan, serangan itu menewaskan 9 warga sipil dan melukai 29 lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, pertempuran berat selama beberapa hari di wilayah itu telah membunuh dan melukai lebih dari 130 orang. Baik kelompok Kurdi dan kelompok oposisi bersenjat berebut untuk mengontrol penuh wilayah itu karena kepentingan strategis di Aleppo.
(ian)