Rouhani Bilang Iran Bukan Ancaman untuk Dunia
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, negaranya bukan ancaman bagi bangsa lain dan ingin berinteraksi dengan seluruh dunia seperti dilaporkan oleh televisi pemerintah Iran.
"Kami mendukung kebijakan moderasi. Iran bukanlah ancaman bagi negara manapun. Teheran ingin interaksi dengan dunia, dengan negara-negara tetangga," kata Rouhani di sebuah pertemuan untuk menandai Hari Teknologi Nuklir Nasional dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2016).
"Dengan moderasi kita dapat mencapai tujuan kita lebih cepat. Mempercayai atau tidak mempercayai orang lain tidak bisa 100 persen. Untuk kemajuan, kita perlu memiliki interaksi dengan dunia," kata Rouhani.
Pernyataan Rouhnai ini bertolak belakang dengan pernyataan pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Khamenei telah mengesampingkan pemulihan hubungan lebih lanjut dengan Amerika Serikat (AS) sejak kesepakatan nuklir bersejarah yang mengakhiri isolasi politik dan ekonomi Iran.
Awal pekan ini, Khamenei bahkan mengatakan bahwa AS adalah simbol ketidakjujuran dan bahwa AS tidak dapat dipercaya. Ia pun menegaskan jika Negeri Mullah itu harus mandiri.
"Kami mendukung kebijakan moderasi. Iran bukanlah ancaman bagi negara manapun. Teheran ingin interaksi dengan dunia, dengan negara-negara tetangga," kata Rouhani di sebuah pertemuan untuk menandai Hari Teknologi Nuklir Nasional dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2016).
"Dengan moderasi kita dapat mencapai tujuan kita lebih cepat. Mempercayai atau tidak mempercayai orang lain tidak bisa 100 persen. Untuk kemajuan, kita perlu memiliki interaksi dengan dunia," kata Rouhani.
Pernyataan Rouhnai ini bertolak belakang dengan pernyataan pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Khamenei telah mengesampingkan pemulihan hubungan lebih lanjut dengan Amerika Serikat (AS) sejak kesepakatan nuklir bersejarah yang mengakhiri isolasi politik dan ekonomi Iran.
Awal pekan ini, Khamenei bahkan mengatakan bahwa AS adalah simbol ketidakjujuran dan bahwa AS tidak dapat dipercaya. Ia pun menegaskan jika Negeri Mullah itu harus mandiri.
(ian)