Donald Trump Bilang Wanita Aborsi Harus Dihukum
A
A
A
WASHINGTON - Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, dalam sebuah wawancara mengklaim dia pro-kehidupan. Sehingga, wanita yang melakukan aborsi atau menggugurkan janin harus dihukum.
Ini adalah pernyataan kontroversial terbaru Donald Trump. Sebelumnya, dia menyebut para migran Amerika Latin sebagai pemerkosa dan menyebut aktor Rosie O’Donnell sebagai “babi gemuk”. Miliarder AS itu juga pernah menganggap media AS sebagai “sampah”.
Pernyataan Donald Trump perihal aborsi, muncul dalam wawancaranya dengan penyiar channel kabel MSNBC, Chris Matthews.
“Apakah Anda percaya pada hukuman untuk aborsi, sebagai prinsip. Ya atau tidak?,” tanya penyiar televisi itu.
“Jawabannya adalah bahwa harus ada beberapa bentuk hukuman,” jawab Donald Trump.
“Untuk wanita?,” lanjut pertanyaan penyiar. ”Ya,” tegas Donald Trump.
Namun, Trump tidak menguraikan jenis hukuman untuk wanita yang melakukan aborsi. Ketidaksukaan Donald Trump dengan aborsi sebenarnya bukan hal baru. Tahun 1999, dia pernah mengklaim bahwa dirinya “pro-choice” tapi tidak dengan konsep aborsi.
Kedua bakal capres AS dari Partai Demokrat; Hillary Clinton dan Bernie Sanders, dengan cepat mengecam pernyataan Trump.
”Apa yang dikatakan Donald Trump itu keterlaluan dan berbahaya. Saya terus terkejut pada hal-hal yang ia bela,” kata Hillary kepada MSNBC, yang dilansir Reuters, Kamis (31/3/2016).
Rival Trump sesama Partai Republik, John Kasich, juga mengecam pernyataan miliarder AS soal aborsi itu. ”Tentu saja, perempuan tidak boleh dihukum,” katanya.
Rival Trump lainnya, Ted Cruz, juga ikut mengecam.”Apa yang terlalu sering diabaikan adalah bahwa menjadi pro-kehidupan bukan hanya tentang anak yang belum lahir, itu juga tentang ibu,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah pernyataan kontroversial terbaru Donald Trump. Sebelumnya, dia menyebut para migran Amerika Latin sebagai pemerkosa dan menyebut aktor Rosie O’Donnell sebagai “babi gemuk”. Miliarder AS itu juga pernah menganggap media AS sebagai “sampah”.
Pernyataan Donald Trump perihal aborsi, muncul dalam wawancaranya dengan penyiar channel kabel MSNBC, Chris Matthews.
“Apakah Anda percaya pada hukuman untuk aborsi, sebagai prinsip. Ya atau tidak?,” tanya penyiar televisi itu.
“Jawabannya adalah bahwa harus ada beberapa bentuk hukuman,” jawab Donald Trump.
“Untuk wanita?,” lanjut pertanyaan penyiar. ”Ya,” tegas Donald Trump.
Namun, Trump tidak menguraikan jenis hukuman untuk wanita yang melakukan aborsi. Ketidaksukaan Donald Trump dengan aborsi sebenarnya bukan hal baru. Tahun 1999, dia pernah mengklaim bahwa dirinya “pro-choice” tapi tidak dengan konsep aborsi.
Kedua bakal capres AS dari Partai Demokrat; Hillary Clinton dan Bernie Sanders, dengan cepat mengecam pernyataan Trump.
”Apa yang dikatakan Donald Trump itu keterlaluan dan berbahaya. Saya terus terkejut pada hal-hal yang ia bela,” kata Hillary kepada MSNBC, yang dilansir Reuters, Kamis (31/3/2016).
Rival Trump sesama Partai Republik, John Kasich, juga mengecam pernyataan miliarder AS soal aborsi itu. ”Tentu saja, perempuan tidak boleh dihukum,” katanya.
Rival Trump lainnya, Ted Cruz, juga ikut mengecam.”Apa yang terlalu sering diabaikan adalah bahwa menjadi pro-kehidupan bukan hanya tentang anak yang belum lahir, itu juga tentang ibu,” katanya dalam sebuah pernyataan.
(mas)