Menlu Belanda Minta Maaf pada Keluarga Korban Rawagede
A
A
A
CIANJUR - Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders ternyata diam-diam melakukan kunjungan ke Rawagede, Cianjur. Dalam kunjungannya itu, dirinya dilaporkan melakukan pertemuan dengan keluarga korban tragedi Rawagede.
Tragedi Rawagede merupakan salah satu tragedi paling berdarah paska kemerdekaan Indonesia. Dimana, Belanda yang kembali lagi melakukan serangan ke Indonesia, melakukan eksekusi massal di wilayah itu pada tahun 1947.
Melansir nd.dl pada Jumat (25/3), dalam pertemuan itu Koendenrs mengutarakan permintaan maaf kepada keluarga korban Rawagede atas apa yang dilakukan oleh pemerintahnya pada masa lalu. Menurut Koenders tragedi itu merupakan catatan hitam yang pernah ditorehkan Belanda.
"Tragedi kala itu adalah halaman hitam dalam sejarah kita. Kami telah mengakui bahwa kesalahan yang dibuat dan bahwa hal-hal buruk terjadi," kata Koenders dalam sebuah pernyataan.
"Sebelumnya pemerintah Belanda telah meminta maaf, dan saat ini saya mengulanginya dalam percakapan (dengan keluarga korban). Saya berharap bahwa hal itu juga memberikan kontribusi untuk rekonsiliasi," sambungnya.
Ini adalah pertama kalinya bahwa seorang menteri Belanda mengunjungi Rawagede, sejak Duta Besar Belanda pada tahun 2011 atas nama pemerintah Belanda meminta maaf kepada keluarga korban.
Tragedi Rawagede merupakan salah satu tragedi paling berdarah paska kemerdekaan Indonesia. Dimana, Belanda yang kembali lagi melakukan serangan ke Indonesia, melakukan eksekusi massal di wilayah itu pada tahun 1947.
Melansir nd.dl pada Jumat (25/3), dalam pertemuan itu Koendenrs mengutarakan permintaan maaf kepada keluarga korban Rawagede atas apa yang dilakukan oleh pemerintahnya pada masa lalu. Menurut Koenders tragedi itu merupakan catatan hitam yang pernah ditorehkan Belanda.
"Tragedi kala itu adalah halaman hitam dalam sejarah kita. Kami telah mengakui bahwa kesalahan yang dibuat dan bahwa hal-hal buruk terjadi," kata Koenders dalam sebuah pernyataan.
"Sebelumnya pemerintah Belanda telah meminta maaf, dan saat ini saya mengulanginya dalam percakapan (dengan keluarga korban). Saya berharap bahwa hal itu juga memberikan kontribusi untuk rekonsiliasi," sambungnya.
Ini adalah pertama kalinya bahwa seorang menteri Belanda mengunjungi Rawagede, sejak Duta Besar Belanda pada tahun 2011 atas nama pemerintah Belanda meminta maaf kepada keluarga korban.
(esn)