Serangan Teror Brussels Balas Dendam Geng Abdeslam?
A
A
A
BRUSSELS - Bandara dan stasiun metro di Brussels, Belgia, diguncang serangan teror hari ini (22/3/2016), dengan total korban tewas diduga mencapai 23 di dua lokasi. Serangan teror di Brussels ini hanya berselang beberapa hari setelah penangkapan tersangka serangan teror Paris, Salah Abdeslam dan lima komplotannya.
Spekulasi bahwa serangan teror di Brussels merupakan balas dendam untuk penangkapan Abdeslam, mulai bermunculan. Spekulasi itu diperkuat dengan pernyataan pejabat Belgia yang menyebut Abdeslam dan kelompoknya telah merencanakan serangan sebelum mereka ditangkap pada Jumat pekan lalu.
Prancis telah meminta Belgia mengekstradisi Abdeslam untuk diadili di Paris atas tuduhan terlibat rentetan serangan teror di Paris November 2015 lalu yang menewaskan sekitar 130 orang.
Menteri Luar Negeri Belgia, Didier Reynders, pada hari Minggu lalu mengatakan, Abdeslam telah memberikan pengakuan kepada para penyelidik bahwa dia merencanakan serangan terbaru di Ibu Kota Belgia, Brussels.
”Dia sudah siap untuk memulai sesuatu lagi di Brussels, dan mungkin menjadi kenyataan karena kami telah menemukan banyak senjata dan senjata berat dalam investigasi pertama dan kami telah menemukan jaringan baru di sekelilingnya di Brussels,” kata Reynders.
Jaringan atau geng Abdeslam inilah yang belum ditangkap secara tuntas. Mereka dicurigai terkait dengan serangan teror di Brussels hari ini.
Jaringan itu terbentuk ketika Abdeslam buron selama empat bulan usai serangan teror di Paris. Otoritas Belgia mempertimbangkan untuk menyatakan bahwa serangan di bandara dan stasiun metro di Brussels sebagai serangan teroris. Namun, mereka belum mengkonfirmasi apakah serangan hari ini terkait kelompok Abdeslam atau bukan.
Spekulasi bahwa serangan teror di Brussels merupakan balas dendam untuk penangkapan Abdeslam, mulai bermunculan. Spekulasi itu diperkuat dengan pernyataan pejabat Belgia yang menyebut Abdeslam dan kelompoknya telah merencanakan serangan sebelum mereka ditangkap pada Jumat pekan lalu.
Prancis telah meminta Belgia mengekstradisi Abdeslam untuk diadili di Paris atas tuduhan terlibat rentetan serangan teror di Paris November 2015 lalu yang menewaskan sekitar 130 orang.
Menteri Luar Negeri Belgia, Didier Reynders, pada hari Minggu lalu mengatakan, Abdeslam telah memberikan pengakuan kepada para penyelidik bahwa dia merencanakan serangan terbaru di Ibu Kota Belgia, Brussels.
”Dia sudah siap untuk memulai sesuatu lagi di Brussels, dan mungkin menjadi kenyataan karena kami telah menemukan banyak senjata dan senjata berat dalam investigasi pertama dan kami telah menemukan jaringan baru di sekelilingnya di Brussels,” kata Reynders.
Jaringan atau geng Abdeslam inilah yang belum ditangkap secara tuntas. Mereka dicurigai terkait dengan serangan teror di Brussels hari ini.
Jaringan itu terbentuk ketika Abdeslam buron selama empat bulan usai serangan teror di Paris. Otoritas Belgia mempertimbangkan untuk menyatakan bahwa serangan di bandara dan stasiun metro di Brussels sebagai serangan teroris. Namun, mereka belum mengkonfirmasi apakah serangan hari ini terkait kelompok Abdeslam atau bukan.
(mas)