Rezim Kim Jong-un Kembali Tembakkan Rudal-rudal ke Laut Jepang
A
A
A
SEOUL - Rezim Korea Utara (Korut) yang dipimpin Kim Jong-un kembali menembakkan rudal-rudal jarak pendek ke arah Laut Jepang pada Senin (21/3/2016).
Pihak Joint Chiefs of Staff (JCS) atau Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) yang memantau manuver teranyar Korut menyatakan, rudal-rudal Pyongyang melesat sekitar 200 kilometer sebelum jatuh di lepas pantai Laut Timur atau Laut Jepang.
Menurut JCS, yang dikutip Reuters, rudal-rudal Korut diluncurkan dari kota timur laut Hamhung sekitar pukul 15.19 waktu Korea.
”Militer kami siaga pada situasi dan berdiri dengan kesiapan pertahanan yang tinggi,” kata pihak JCS.
Tembakan rudal-rudal jarak pendek Korut hari ini berselang beberapa hari setelah Pyongyang menembakkan rudal balistik ke arah yang sama. Pemimpin Korut, Kim Jong-un telah mengatakan bahwa bahwa negaranya akan melakukan uji coba rudal balistik dan senjata nuklir lebih lanjut secara rahasia.
”Sebuah tes ledakan hulu ledak nuklir dan tembakan beberapa jenis roket balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir akan dilakukan dalam waktu yang singkat, untuk lebih meningkatkan ketergantungan pada kemampuan serangan nuklir,” kata Kim Jong-un yang disiarkan KCNA, pada 15 Maret 2016 lalu.
Rusia dan China telah mengkritik Korut atas beberapa manuver rudal yang dianggap sembrono. Kedua negara itu menolak mengakui ambisi nuklir Pyongyang dan meminta Korut mendengarkan tuntutan Dewan Keamanan PBB untuk kembali ke meja perundingan.
”Kami berharap Korut membuat kesimpulan yang masuk akal dan mendengarkan tuntutan Dewan Keamanan PBB, dan kembali ke meja perundingan dalam rangka deklarasi bersama enam pihak seperti yang dilakukan pada 19 September 2005,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Pihak Joint Chiefs of Staff (JCS) atau Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) yang memantau manuver teranyar Korut menyatakan, rudal-rudal Pyongyang melesat sekitar 200 kilometer sebelum jatuh di lepas pantai Laut Timur atau Laut Jepang.
Menurut JCS, yang dikutip Reuters, rudal-rudal Korut diluncurkan dari kota timur laut Hamhung sekitar pukul 15.19 waktu Korea.
”Militer kami siaga pada situasi dan berdiri dengan kesiapan pertahanan yang tinggi,” kata pihak JCS.
Tembakan rudal-rudal jarak pendek Korut hari ini berselang beberapa hari setelah Pyongyang menembakkan rudal balistik ke arah yang sama. Pemimpin Korut, Kim Jong-un telah mengatakan bahwa bahwa negaranya akan melakukan uji coba rudal balistik dan senjata nuklir lebih lanjut secara rahasia.
”Sebuah tes ledakan hulu ledak nuklir dan tembakan beberapa jenis roket balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir akan dilakukan dalam waktu yang singkat, untuk lebih meningkatkan ketergantungan pada kemampuan serangan nuklir,” kata Kim Jong-un yang disiarkan KCNA, pada 15 Maret 2016 lalu.
Rusia dan China telah mengkritik Korut atas beberapa manuver rudal yang dianggap sembrono. Kedua negara itu menolak mengakui ambisi nuklir Pyongyang dan meminta Korut mendengarkan tuntutan Dewan Keamanan PBB untuk kembali ke meja perundingan.
”Kami berharap Korut membuat kesimpulan yang masuk akal dan mendengarkan tuntutan Dewan Keamanan PBB, dan kembali ke meja perundingan dalam rangka deklarasi bersama enam pihak seperti yang dilakukan pada 19 September 2005,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
(mas)