Ingin Sebar Amunisi di ASEAN, AS Bisa Picu Perang Dunia III
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencananya untuk menyebarkan stok amunisi di negara-negara ASEAN, untuk membendung ekspansi pengaruh China di kawasan regional. Langkah AS itu dikritik sejumlah pihak karena bisa memicu Perang Dunia III.
Negara-negara ASEAN yang akan jadi tempat penempatan amunisi AS di antaranya, Vietnam, Kamboja dan beberapa negara lain yang dirahasikan AS. Para ahli meyakini Filipina juga akan menjadi “tuan rumah” amunisi AS karena negara itu selama ini bersikap agresif terhadap China dalam sengketa Laut China Selatan.
Pengumuman Angkatan Darat AS itu muncul hari Rabu waktu AS atau hari ini (17/3/2016) WIB. Komandan Material Tentara Angkatan Darat AS, Jenderal Dennis Via, menekankan bahwa, selain amunisi, situs-situs di ASEAN akan diisi stok untuk kebutuhan Kemanusiaan dan Bencana (HADR).
Rencana AS itu sebagai respons atas langkah China yang dituduh AS telah melakukan militerisasi untuk menguasai kawasan Laut China Selatan.
Mantan Kepala CIA, Jenderal Michael Hayden, memperingatkan bahwa “menyalahgunakan” kebangkitan China akan menjadi bencana.
Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) juga sependapat dengan kekhawatiran Hayden. CSIS mempredikasi bahwa Laut China Selatan akan menjadi ”danau China” pada tahun 2030, terutama setelah Beijing menempatkan sistem rudal canggih baru-baru ini di pulau yang disengketakan.
China telah membela atas penempatan sistem rudal itu dengan dalih itu hak China untuk membangun di wilayah kedaulatannya sendiri.
Rencana militer rezim Barack Obama itu juga dikritik penulis opini David Ignatius di Washington Post, pada hari Rabu, dengan judul “The US is heading towarda dangerous showdown withChina” (AS menuju konfrontasi berbahaya dengan China).
Dia mengutip mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia, Kurt Campbell, yang khawatir sikap pemerintahan Obama bisa memicu Perang Dunia III.
“Ini bukan Pearl Harbor, tetapi jika orang-orang di semua sisi tidak hati-hati, bisa menjadi 'The Guns August’,” bunyi kutipan Campbell mengacu pada buku Barbara Tuchman yang merinci rantai peristiwa yang menyebabkan Perang dunia I.
Negara-negara ASEAN yang akan jadi tempat penempatan amunisi AS di antaranya, Vietnam, Kamboja dan beberapa negara lain yang dirahasikan AS. Para ahli meyakini Filipina juga akan menjadi “tuan rumah” amunisi AS karena negara itu selama ini bersikap agresif terhadap China dalam sengketa Laut China Selatan.
Pengumuman Angkatan Darat AS itu muncul hari Rabu waktu AS atau hari ini (17/3/2016) WIB. Komandan Material Tentara Angkatan Darat AS, Jenderal Dennis Via, menekankan bahwa, selain amunisi, situs-situs di ASEAN akan diisi stok untuk kebutuhan Kemanusiaan dan Bencana (HADR).
Rencana AS itu sebagai respons atas langkah China yang dituduh AS telah melakukan militerisasi untuk menguasai kawasan Laut China Selatan.
Mantan Kepala CIA, Jenderal Michael Hayden, memperingatkan bahwa “menyalahgunakan” kebangkitan China akan menjadi bencana.
Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) juga sependapat dengan kekhawatiran Hayden. CSIS mempredikasi bahwa Laut China Selatan akan menjadi ”danau China” pada tahun 2030, terutama setelah Beijing menempatkan sistem rudal canggih baru-baru ini di pulau yang disengketakan.
China telah membela atas penempatan sistem rudal itu dengan dalih itu hak China untuk membangun di wilayah kedaulatannya sendiri.
Rencana militer rezim Barack Obama itu juga dikritik penulis opini David Ignatius di Washington Post, pada hari Rabu, dengan judul “The US is heading towarda dangerous showdown withChina” (AS menuju konfrontasi berbahaya dengan China).
Dia mengutip mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia, Kurt Campbell, yang khawatir sikap pemerintahan Obama bisa memicu Perang Dunia III.
“Ini bukan Pearl Harbor, tetapi jika orang-orang di semua sisi tidak hati-hati, bisa menjadi 'The Guns August’,” bunyi kutipan Campbell mengacu pada buku Barbara Tuchman yang merinci rantai peristiwa yang menyebabkan Perang dunia I.
(mas)