China Dirikan Pusat Peringatan Tsunami di LCS
A
A
A
BEIJING - Kepala Regulator Maritim China mengatakan, Beijing telah mendirikan pusat peringatan tsunami di Laut Cina Selatan (LCS). Pembangunan ini adalah upaya terbaru China untuk meningkatkan yuridiksinya di perairan yang disengketakan.
Kepala Regulator Maritim China, Wang Hong mengatakan, saat ini pusat peringatan tsunami masih dalam konstruksi. Meski begitu, pusat peringatan itu sudah mulai beroperasi. Namun, Hong tidak mengungkapkan secara rinci lokasi dari pusat peringatan tsunami tersebut.
"Kami telah membangun peringatan tsunami untuk masyarakat internasional, termasuk negara-negara di pinggiran Laut China Selatan. Kerjasama di Laut China Selatan merupakan salah satu fokus penting kami. Kami berharap untuk berkolaborasi dengan negara-negara Laut China Selatan dan menciptakan laut yang damai dan harmonis," tutur Hong dikutip dari Reuters, Rabu (16/3/2016).
China telah mengklaim Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayahnya dan melakukan reklamasi terhadap sejumlah terumbu karang dan pulau-pulau di sekitarnya.
Beijing mengatakan, bahwa operasinya di laut, termasuk reklamasi lahan pada terumbu dan pulau-pulau yang disengketakan, sebagian besar ditujukan untuk meningkatkan penelitian sipil, pencarian dan penyelamatan dan keamanan maritim dan akan menguntungkan negara-negara lain.
Kepala Regulator Maritim China, Wang Hong mengatakan, saat ini pusat peringatan tsunami masih dalam konstruksi. Meski begitu, pusat peringatan itu sudah mulai beroperasi. Namun, Hong tidak mengungkapkan secara rinci lokasi dari pusat peringatan tsunami tersebut.
"Kami telah membangun peringatan tsunami untuk masyarakat internasional, termasuk negara-negara di pinggiran Laut China Selatan. Kerjasama di Laut China Selatan merupakan salah satu fokus penting kami. Kami berharap untuk berkolaborasi dengan negara-negara Laut China Selatan dan menciptakan laut yang damai dan harmonis," tutur Hong dikutip dari Reuters, Rabu (16/3/2016).
China telah mengklaim Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayahnya dan melakukan reklamasi terhadap sejumlah terumbu karang dan pulau-pulau di sekitarnya.
Beijing mengatakan, bahwa operasinya di laut, termasuk reklamasi lahan pada terumbu dan pulau-pulau yang disengketakan, sebagian besar ditujukan untuk meningkatkan penelitian sipil, pencarian dan penyelamatan dan keamanan maritim dan akan menguntungkan negara-negara lain.
(ian)