Denmark Gantikan Swiss Sebagai Negara Paling Bahagia
A
A
A
ROMA - Denmark menggantikan Swiss sebagai negara paling bahagia di dunia, menurut laporan terbaru Sustainable Development Solutions Network (SDSN) and the Earth Institute at Columbia University.
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (16/3/2016), di belakang Denmark secara berturut-turut ditempati oleh Swiss, Islandia, Norwegia, Finlandia, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Australia, dan Swedia. Denmark berada di tempat ketiga tahun lalu, di belakang Swiss dan Islandia.
"Ada pesan yang sangat kuat untuk negara saya, Amerika Serikat (AS), yang sangat kaya, yang sudah jauh lebih kaya selama 50 tahun terakhir, tetapi tidak ada kebahagiaan," kata Profesor Jeffrey Sachs, kepala SDSN dan penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Untuk diketahui, AS berada di peringkat 13 dalam daftar tersebut.
Sachs mengungkapkan, perbedaaan antara negara dimana orang merasa bahagia dengan mereka yang tidak bahagia muskil diukur secara ilmiah. "Kita dapat memahami mengapa dan melakukan sesuatu untuk itu, kata Sachs.
"Pesan untuk Amerika Serikat jelas. Untuk masyarakat yang hanya mengejar uang, kita mengejar hal-hal yang salah. Tatanan sosial kami memburuk, kepercayaan sosial memburuk, iman dalam pemerintahan memburuk," katanya.
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (16/3/2016), di belakang Denmark secara berturut-turut ditempati oleh Swiss, Islandia, Norwegia, Finlandia, Kanada, Belanda, Selandia Baru, Australia, dan Swedia. Denmark berada di tempat ketiga tahun lalu, di belakang Swiss dan Islandia.
"Ada pesan yang sangat kuat untuk negara saya, Amerika Serikat (AS), yang sangat kaya, yang sudah jauh lebih kaya selama 50 tahun terakhir, tetapi tidak ada kebahagiaan," kata Profesor Jeffrey Sachs, kepala SDSN dan penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Untuk diketahui, AS berada di peringkat 13 dalam daftar tersebut.
Sachs mengungkapkan, perbedaaan antara negara dimana orang merasa bahagia dengan mereka yang tidak bahagia muskil diukur secara ilmiah. "Kita dapat memahami mengapa dan melakukan sesuatu untuk itu, kata Sachs.
"Pesan untuk Amerika Serikat jelas. Untuk masyarakat yang hanya mengejar uang, kita mengejar hal-hal yang salah. Tatanan sosial kami memburuk, kepercayaan sosial memburuk, iman dalam pemerintahan memburuk," katanya.
(ian)