Aparat Turki Ungkap Identitas Bomber Wanita Pelaku Pemboman Ankara
A
A
A
ANKARA - Otoritas Turki berhasil mengidentifikasi pelaku pembom bunuh diri yang menewaskan 37 orang di Ankara. Pelaku di ketahui seorang wanita berusia 24 tahun yang diduga menjadi pemberontak Kurdi. Pelaku juga diduga telah dilatih di Suriah.
Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri Turki mengidentifikasi pelaku sebagai Seher Cagla Demir. Demis bergabung dengan Partai Buruh Kurdi atau PKK, kelompok terlarang di Turki, kemudian menyebrang ke Suriah. Saat berada di Suriah, Demir mendapat pelatihan teror dari milisi Kurdi Suriah, yang merupakan sekutu kelompok Kurdi Turki, seperti disitir dari ABC News, Rabu (16/3/2016).
Turki menuding milisi Kurdi Suriah, Unit Perlindungan Rakyat atau YPG, sebagai organisasi teror karena berafiliasi dengan PKK. Turki telah menekan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti memberikan bantuan kepada kelompok tersebut. Washington menganggap YPG sebagai sekutu dalam perang melawan ISIS di Suriah.
Seperti diketahui, sebuah bom mobil mengguncang Ibu Kota Turki, Ankara, pada hari Minggu lalu. Peristiwa itu menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya. Serangan bom terjadi setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya di Turki bahwa mereka berpotensi jadi target teroris.
Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri Turki mengidentifikasi pelaku sebagai Seher Cagla Demir. Demis bergabung dengan Partai Buruh Kurdi atau PKK, kelompok terlarang di Turki, kemudian menyebrang ke Suriah. Saat berada di Suriah, Demir mendapat pelatihan teror dari milisi Kurdi Suriah, yang merupakan sekutu kelompok Kurdi Turki, seperti disitir dari ABC News, Rabu (16/3/2016).
Turki menuding milisi Kurdi Suriah, Unit Perlindungan Rakyat atau YPG, sebagai organisasi teror karena berafiliasi dengan PKK. Turki telah menekan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti memberikan bantuan kepada kelompok tersebut. Washington menganggap YPG sebagai sekutu dalam perang melawan ISIS di Suriah.
Seperti diketahui, sebuah bom mobil mengguncang Ibu Kota Turki, Ankara, pada hari Minggu lalu. Peristiwa itu menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya. Serangan bom terjadi setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya di Turki bahwa mereka berpotensi jadi target teroris.
(ian)