Sebut Siap Tempur, Raja Saudi Puji Latihan Perang 20 Negara
A
A
A
RIYADH - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, memuji latihan perang gabungan 20 negara yang berlangsung di Saudi. Dia menyebut pasukan yang terlibat dalam latihan bertajuk “North Thunder” itu siap tempur.
Raja Salman yang memimpin upacara penutupan latihan perang 20 negara tersebut mengatakan bahwa, latihan militer terbukti bahwa negara-negara sahabat Saudi berkeinginan untuk memperkuat hubungan militer.
Ke-20 negara yang ikut latihan perang berskala besar itu rata-rata negara yang bergabung dalam “Koalisi Islam” yang dibentuk dan dipimpin oleh Saudi. Koalisi itu dibentuk untuk memerangi terorisme.
Raja Salman berterima kasih kepada militer negara-negara yang ambil bagian dalam manuver “North Thunder”. Menurutnya, manuver itu telah menaikkan tingkat kesiapan tempur dan membantu kesiapan dalam mengelola operasi militer untuk mencapai kesatuan dan menangkal bahaya yang dihadapi negara-negara Arab dan Islam.
Sementara itu, dalam sesi mingguan Dewan Menteri atau sidang kabinet di Istana Al-Yamama yang juga dihadiri Raja Salman, Menteri Kebudayaan dan Informasi, Adel Al-Turaifi, mengucapkan selamat kepada Raja, Putra Mahkota dan Wakil Putra Mahkota Saudi atas upacara penutupan latihan perang “North Thuner”.
Latihan perang 20 negara itu, seperti dilaporkan kantor berita SPA, Selasa (15/3/2016) akan resmi berakhir pada Kamis nanti. Saudi menyimpulkan, latihan tersebut bertujuan untuk mempersatukan taktik bersenjata guna menjaga stabilitas di kawasan.
Sidang kabinet Saudi juga mengancam siapa pun yang memiliki hubungan dengan Hizbullah, termasuk bersimpati dengan kelompok militer di Libanon itu akan mendapat hukuman berat. Kabinet Saudi kembali menegaskan bahwa kelompok Hizbullah terlibat dalam kegiatan teror.
Raja Salman yang memimpin upacara penutupan latihan perang 20 negara tersebut mengatakan bahwa, latihan militer terbukti bahwa negara-negara sahabat Saudi berkeinginan untuk memperkuat hubungan militer.
Ke-20 negara yang ikut latihan perang berskala besar itu rata-rata negara yang bergabung dalam “Koalisi Islam” yang dibentuk dan dipimpin oleh Saudi. Koalisi itu dibentuk untuk memerangi terorisme.
Raja Salman berterima kasih kepada militer negara-negara yang ambil bagian dalam manuver “North Thunder”. Menurutnya, manuver itu telah menaikkan tingkat kesiapan tempur dan membantu kesiapan dalam mengelola operasi militer untuk mencapai kesatuan dan menangkal bahaya yang dihadapi negara-negara Arab dan Islam.
Sementara itu, dalam sesi mingguan Dewan Menteri atau sidang kabinet di Istana Al-Yamama yang juga dihadiri Raja Salman, Menteri Kebudayaan dan Informasi, Adel Al-Turaifi, mengucapkan selamat kepada Raja, Putra Mahkota dan Wakil Putra Mahkota Saudi atas upacara penutupan latihan perang “North Thuner”.
Latihan perang 20 negara itu, seperti dilaporkan kantor berita SPA, Selasa (15/3/2016) akan resmi berakhir pada Kamis nanti. Saudi menyimpulkan, latihan tersebut bertujuan untuk mempersatukan taktik bersenjata guna menjaga stabilitas di kawasan.
Sidang kabinet Saudi juga mengancam siapa pun yang memiliki hubungan dengan Hizbullah, termasuk bersimpati dengan kelompok militer di Libanon itu akan mendapat hukuman berat. Kabinet Saudi kembali menegaskan bahwa kelompok Hizbullah terlibat dalam kegiatan teror.
(mas)