Pasukan Tunisia Kembali Bentrok dengan Militan, 7 Tewas
A
A
A
TUNIS - Pasukan Tunisia kembali terlibat bentrok dengan anggota militan di Ben Guerdan, kota di perbatasan Libya. Dalam bentrokan kedua kalinya ini, militer Tunisia berhasil menewaskan tujuh anggota kelompok ekstrimis itu.
Dikutip dari Reuters, Rabu (9/3/2016), saksi dan sumber keamanan mengatakan bentrokan terjadi antara angkatan bersenjata dan kelompok militan di luar Ben Guerdan.
Bentrokan terjadi setelah militer Tunisia menggelar operasi untuk membersihkan daerah perbatasan dari anggota kelompok militan. Kelompok militan yang diduga berasal dari Libya ditengarai tengah mencari pijakan teritorial di wilayah Tunisia.
"Operasi militer pada Selasa dan Rabu pagi di Ben Guerdan juga menemukan sejumlah senjata dan setidaknya 10 orang ditahan," ujar sebuah sumber di militer Tunisia.
Pemerintah Tunisia menyatakan, sekitar 50 militan melancarkan serangan fajar pada tentara dan polisi posting di Ben Guerdan Senin, di salah satu serangan terbesar mereka di Tunisia. Tentara menewaskan 36 penyerang dan 12 tentara dan 7 warga sipil juga tewas.
(Baca juga: Bentrokan Mematikan di Perbatasan Libya-Tunisia, 53 Tewas)
Perdana Menteri Habib Essid menyebut ISIS sebagai pelaku penyerangan. ISIS diketahui telah tumbuh dan berkembang dinegeri tetangga Tunisia, Libya. Kelompok ekstrimis itu mengambil keuntungan dari kekacauan keamanan. Mereka memperluas kehadirannya dan menarik rekrutan asing.
(Baca juga: Tunisia Sebut ISIS Berniat Kuasai Kota di Perbatasan)
Dikutip dari Reuters, Rabu (9/3/2016), saksi dan sumber keamanan mengatakan bentrokan terjadi antara angkatan bersenjata dan kelompok militan di luar Ben Guerdan.
Bentrokan terjadi setelah militer Tunisia menggelar operasi untuk membersihkan daerah perbatasan dari anggota kelompok militan. Kelompok militan yang diduga berasal dari Libya ditengarai tengah mencari pijakan teritorial di wilayah Tunisia.
"Operasi militer pada Selasa dan Rabu pagi di Ben Guerdan juga menemukan sejumlah senjata dan setidaknya 10 orang ditahan," ujar sebuah sumber di militer Tunisia.
Pemerintah Tunisia menyatakan, sekitar 50 militan melancarkan serangan fajar pada tentara dan polisi posting di Ben Guerdan Senin, di salah satu serangan terbesar mereka di Tunisia. Tentara menewaskan 36 penyerang dan 12 tentara dan 7 warga sipil juga tewas.
(Baca juga: Bentrokan Mematikan di Perbatasan Libya-Tunisia, 53 Tewas)
Perdana Menteri Habib Essid menyebut ISIS sebagai pelaku penyerangan. ISIS diketahui telah tumbuh dan berkembang dinegeri tetangga Tunisia, Libya. Kelompok ekstrimis itu mengambil keuntungan dari kekacauan keamanan. Mereka memperluas kehadirannya dan menarik rekrutan asing.
(Baca juga: Tunisia Sebut ISIS Berniat Kuasai Kota di Perbatasan)
(ian)