AS Akan Tetap Gelar Patroli Udara di LCS
A
A
A
CANBERRA - Komandan Angkatan Udara Pasifik Amerika Serikat (AS), Jenderal Lori Robinson menyatakan, Angkatan Udara AS akan terus terbang melakukan misi harian di atas Laut China Selatan (LCS). Ia juga mendesak negara-negara lain untuk terbang dan berlayar di wilayah udara internasional dan perairan yang diklaim oleh China atau berisiko kehilangan wilayah itu.
"Kami telah menyaksikan peningkatan kemampuan militer di sejumlah pulau tersebut, apakah itu pasukan, rudal, atau landasan pacu 10.000 kaki. Kami akan terus melakukan seperti yang selalu kami lakukan, dan itu adalah terbang dan berlayar di wilayah udara internasional sesuai dengan aturan dan norma internasional," kata Robinson di Canberra, Autralia seperti dikutip dari ABC News, Rabu (9/3/2016).
Robinson menolak mengatakan bagaimana Amerika Serikat akan membalas jika sebuah pesawat AS ditembak jatuh oleh pihak China. Namun, Robinson mengakui ada "kemungkinan salah perhitungan" yang mengarah ke wilayah konflik militer.
Tapi dia mengatakan, AS dan China telah menandatangani perjanjian aturan perilaku udara di wilayah udara internasional pada bulan September dan akan melanjutkan diskusi pada tahun ini.
"Itu telah memungkinkan kita untuk berdialog terus menerus dengan Cina tentang bagaimana melakukan penyadapan aman dan penyadapan sesuai dengan aturan dan norma-norma internasional," kata Robinson.
"Kami telah menyaksikan peningkatan kemampuan militer di sejumlah pulau tersebut, apakah itu pasukan, rudal, atau landasan pacu 10.000 kaki. Kami akan terus melakukan seperti yang selalu kami lakukan, dan itu adalah terbang dan berlayar di wilayah udara internasional sesuai dengan aturan dan norma internasional," kata Robinson di Canberra, Autralia seperti dikutip dari ABC News, Rabu (9/3/2016).
Robinson menolak mengatakan bagaimana Amerika Serikat akan membalas jika sebuah pesawat AS ditembak jatuh oleh pihak China. Namun, Robinson mengakui ada "kemungkinan salah perhitungan" yang mengarah ke wilayah konflik militer.
Tapi dia mengatakan, AS dan China telah menandatangani perjanjian aturan perilaku udara di wilayah udara internasional pada bulan September dan akan melanjutkan diskusi pada tahun ini.
"Itu telah memungkinkan kita untuk berdialog terus menerus dengan Cina tentang bagaimana melakukan penyadapan aman dan penyadapan sesuai dengan aturan dan norma-norma internasional," kata Robinson.
(ian)