Sudan: Jika AS Peduli HAM, Ikut ICC Atau Diam
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar (Kedubes) Repulik Sudan di Jakarta merasa prihatin dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta terkait partisipasi Presiden Omar Hassan Ahmad al-Bashir dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta.
Dalam pernyataannya, Kedubes Sudah mengingatkan jika kehadiran Presiden HE Omar Hassan Ahmad al-Bashir dalam KTT Luar Biasa OKI tersebut adalah atas permintaan dari Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal OKI yang telah diamanatkan oleh seluruh anggota OKI yang terdiri dari 50 negara.
"Pernyataan (Kedubes AS) tersebut sama saja dengan tidak menghormati seluruh negara anggota OKI, termasuk Republik Indonesia," begitu pernyataan Kedubes Sudan yang diterima Sindonews, Selasa (8/3/2016).
Selain itu, sambung pernyataan itu, kehadiran Presiden Omar Hassan Ahmad al-Bashir seperti pemimpin OKI lainnya adalah untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina yang tak berdosa dan dibunuh dengan darah dingin oleh negara Zionis di bawah dukungan penuh dan perlindungan oleh AS.
"Jika pemerintah AS memberikan dukungan penuh terhadap ICC dan sangat sangat fokus terhadap keadilan internasional serta mendukung penuh upaya tersebut maka mereka harus maju dan bergabung dengan ICC sebagai bagian dari konvensi tersebut atau tutup mulut," demikian pernyataan Kedubes Sudan.
Dalam pernyataannya, Kedubes Sudah mengingatkan jika kehadiran Presiden HE Omar Hassan Ahmad al-Bashir dalam KTT Luar Biasa OKI tersebut adalah atas permintaan dari Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal OKI yang telah diamanatkan oleh seluruh anggota OKI yang terdiri dari 50 negara.
"Pernyataan (Kedubes AS) tersebut sama saja dengan tidak menghormati seluruh negara anggota OKI, termasuk Republik Indonesia," begitu pernyataan Kedubes Sudan yang diterima Sindonews, Selasa (8/3/2016).
Selain itu, sambung pernyataan itu, kehadiran Presiden Omar Hassan Ahmad al-Bashir seperti pemimpin OKI lainnya adalah untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina yang tak berdosa dan dibunuh dengan darah dingin oleh negara Zionis di bawah dukungan penuh dan perlindungan oleh AS.
"Jika pemerintah AS memberikan dukungan penuh terhadap ICC dan sangat sangat fokus terhadap keadilan internasional serta mendukung penuh upaya tersebut maka mereka harus maju dan bergabung dengan ICC sebagai bagian dari konvensi tersebut atau tutup mulut," demikian pernyataan Kedubes Sudan.
(ian)