Indonesia Dukung Gambia Siapkan Diri Jadi Ketua OKI 2018
A
A
A
JAKARTA - Indonesia siap memberikan bantuan kepada Gambia untuk mempersiapkan diri menjadi ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Gambia akan menjadi ketua OKI pada pada tahun 2018 mendatang.
Keterangan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi paska melakuka pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Gambia Neneh Macdouall-Gaye di sela-sela Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI di Jakarta.
"Kami merasa cukup bahagia, karena paska pertemuan sebelumnya pada April 2015 di sini, terjadi perkembangan dan penguatan dalam hubungan bilateral kedua negara, termasuk dalam pengembangan capacity building, budaya, dan sejumlah isu lainnya," kata Retno pada Minggu (6/3).
"Kami juga membahas mengenai kemungkinan kerjasama capacity building soal persiapan Gambia menjadi tuan rumah OKI pada tahun 2018, dan kami juga membahas satu isu yang tertunda mengenai komite bersama kedua yang harusnya dilakukan di Gambia. Kami membahas mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan tersebut," sambungnya.
Sementara itu, Retno di kesempatan yang sama juga mengutatarkan terima kasih atas dukungan Gambia terhadap Indonesia sebagai tuan rumah KTT Luas Biasa OKI.
"Saya berterimakasih kepada Menlu Gambia karena telah memberikan dukungan kepada Indonesia dalam menggelar KTT Luar Biasa OKI ini, dan kami bedua berharap pertemuan ini akan mampu menghasilkan resolusi dan deklarasi yang baik di akhir pertemuan," imbuhnya.
Keterangan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi paska melakuka pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Gambia Neneh Macdouall-Gaye di sela-sela Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI di Jakarta.
"Kami merasa cukup bahagia, karena paska pertemuan sebelumnya pada April 2015 di sini, terjadi perkembangan dan penguatan dalam hubungan bilateral kedua negara, termasuk dalam pengembangan capacity building, budaya, dan sejumlah isu lainnya," kata Retno pada Minggu (6/3).
"Kami juga membahas mengenai kemungkinan kerjasama capacity building soal persiapan Gambia menjadi tuan rumah OKI pada tahun 2018, dan kami juga membahas satu isu yang tertunda mengenai komite bersama kedua yang harusnya dilakukan di Gambia. Kami membahas mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan tersebut," sambungnya.
Sementara itu, Retno di kesempatan yang sama juga mengutatarkan terima kasih atas dukungan Gambia terhadap Indonesia sebagai tuan rumah KTT Luas Biasa OKI.
"Saya berterimakasih kepada Menlu Gambia karena telah memberikan dukungan kepada Indonesia dalam menggelar KTT Luar Biasa OKI ini, dan kami bedua berharap pertemuan ini akan mampu menghasilkan resolusi dan deklarasi yang baik di akhir pertemuan," imbuhnya.
(esn)