Soal Gencatan Senjata Suriah, Rusia Pertanyakan Komitmen AS
Jum'at, 26 Februari 2016 - 16:30 WIB

Soal Gencatan Senjata Suriah, Rusia Pertanyakan Komitmen AS
A
A
A
MOSKOW - Rusia mulai mempertanyakan komitmen Amerika Serikat (AS) terhadap kesepakatan gencatan senjata di Suriah. Hal ini terkait dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, yang telah menyiapkan rencana cadangan jika gencatan senjata di Suriah menemui kegagalan.
Adalah utusan Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, yang mempertanyakan komitmen AS terhadap kesepakatan gencatan senjata di Suriah. "Jika Anda memulai inisiatif utama dan lantas berbicara tentang apa yang terjadi jika gagal, maka komitmen Anda sendiri terhadap inisiatif utama tadi dapat dipertanyakan," kata Chizhov seperti disitir dari Sputnik, Jumat (26/2/2016).
Chizhov pun menegaskan, Rusia tidak pernah menganggap ada rencana alternatif untuk mengatasi situasi di Suriah. Lebih jauh lagi, katanya, pembicaraan terhadap hal itu tidak berguna dalam proses diplomatik.
"Rusia tidak memiliki Plan B dan kami tidak mendengar apa pun soal itu dari orang lain, termasuk dari AS tentang rencana cadangan tersebut, dan saya pikir pembicaraan tentang hal itu sangat tidak membantu," katanya.
Awal pekan ini, Menlu AS John Kerry mengumumkan rencana cadangan yang mencakup pembagian Suriah jika gencatan senjata tidak bekerja atau jika transisi pemerintah tidak terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
Adalah utusan Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, yang mempertanyakan komitmen AS terhadap kesepakatan gencatan senjata di Suriah. "Jika Anda memulai inisiatif utama dan lantas berbicara tentang apa yang terjadi jika gagal, maka komitmen Anda sendiri terhadap inisiatif utama tadi dapat dipertanyakan," kata Chizhov seperti disitir dari Sputnik, Jumat (26/2/2016).
Chizhov pun menegaskan, Rusia tidak pernah menganggap ada rencana alternatif untuk mengatasi situasi di Suriah. Lebih jauh lagi, katanya, pembicaraan terhadap hal itu tidak berguna dalam proses diplomatik.
"Rusia tidak memiliki Plan B dan kami tidak mendengar apa pun soal itu dari orang lain, termasuk dari AS tentang rencana cadangan tersebut, dan saya pikir pembicaraan tentang hal itu sangat tidak membantu," katanya.
Awal pekan ini, Menlu AS John Kerry mengumumkan rencana cadangan yang mencakup pembagian Suriah jika gencatan senjata tidak bekerja atau jika transisi pemerintah tidak terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
(ian)