Iran Gelar Pemilu Parlemen dan Majelis Ahli
A
A
A
TEHERAN - Rakyat Iran berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen dan Majelis Ahli. Dilihat dari kontestan yang berpatisipasi, kelompok garis keras yang bercokol di kekuasaan dan sekutu Presiden Hassan Rouhani sama-sama berusaha untuk memperluas pengaruh mereka.
"Pemilihan umum telah dimulai di Iran. Jutaan warga Iran di seluruh negeri memilih anggota parlemen," bunyi laporan stasiun televisi pemerintah Iran, seperti dinukil dari Reuters, Jumat (26/2/2016).
Sebanyak 290 kursi parlemen diperebutkan untuk menentukan kebijakan luar negeri Iran, dimana Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei memiliki kata akhir. Meski begitu, keberadaan parlemen bisa memperkuat posisi Rouhani sebelum pemilihan presiden tahun depan.
Selain memilih anggota parlemen, rakyat Iran juga akan memilih Majelis Ahli beranggotakan 88 orang untuk memilih pengganti Khamenei. Saat ini, baik Parlemen maupun Majelis Ahli berada di tangan kelompok garis keras.
Sulit untuk diprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Basis dukungan kelompok konservatif berada di daerah pedesaan, sedangkan kaum urban muda lebih mendukung calon reformis.
"Pemilihan umum telah dimulai di Iran. Jutaan warga Iran di seluruh negeri memilih anggota parlemen," bunyi laporan stasiun televisi pemerintah Iran, seperti dinukil dari Reuters, Jumat (26/2/2016).
Sebanyak 290 kursi parlemen diperebutkan untuk menentukan kebijakan luar negeri Iran, dimana Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei memiliki kata akhir. Meski begitu, keberadaan parlemen bisa memperkuat posisi Rouhani sebelum pemilihan presiden tahun depan.
Selain memilih anggota parlemen, rakyat Iran juga akan memilih Majelis Ahli beranggotakan 88 orang untuk memilih pengganti Khamenei. Saat ini, baik Parlemen maupun Majelis Ahli berada di tangan kelompok garis keras.
Sulit untuk diprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Basis dukungan kelompok konservatif berada di daerah pedesaan, sedangkan kaum urban muda lebih mendukung calon reformis.
(ian)