Oposisi Suriah Dukung Gencatan Senjata

DAMASKUS - Oposisi Suriah siap mendukung pelaksanaan gencatan senjata selama dua minggu di Suriah. Pihak oposisi mengatakan gencatan senjata adalah kesempatan untuk menguji keseriusan komitmen pihak lain terkait rencana Amerika Serikat (AS)-Rusia untuk penghentian permusuhan.

"High Negotiations Committee (HNC) memandang gencatan senjata sementara selama dua minggu sebagai kesempatan untuk membangun seberapa serius pihak lain berkomitmen terhadap poin perjanjian," bunyi pernyataan kelompok oposisi yang disokong oleh Arab Saudi dikutip dari Reuters, Kamis (25/2/2016).

Meski begitu, pihak oposisi masih keberatan dengan keberadaan Rusia sebagai penjamin gencatan senjata bersama AS. Pasalnya, Rusia terlibat langsung dalam konflik dan rencana itu mengabaikan keterlibatan sekutu Assad, Iran dan Rusia, dalam konflik di Suriah.

AS dan Rusia sepakat untuk menjalankan gencatan senjata dalam rangka penghentian permusuhan pada 27 Februari mendatang. Langkah ini mendapat sambutan dari sejumlah pihak, termasuk dari pihak Pemerintah Suriah yang menyatakan siap melaksanakannya.

Meski begitu, kesepakatan gencatan senjata ini tidak berlaku bagi Front al-Nusra dan kelompok Negara Islam Irak Suriah alias ISIS serta kelompok-kelompok yang masuk dalam daftar hitam PBB.