AL Italia Selamatkan 700 Imigran
A
A
A
ROMA - Pihak Angkatan Laut (AL) Italia mengatakan, lebih dari 700 imigran berhasil diselamatkan dari enam kapal yang bocor di perairan yang terlerak diantara Tunisia dan Sisilia pada hari Selasa. AL Italia juga menemukan empat orang imigran tewas diantara mereka yang diselamatkan.
AL Italia mengatakan, salah satu kapal pergi membantu tiga kapal. Mereka berhasil menyelamatkan 403 orang dan menemukan empat mayat. Sedangkan kapal lain menyelamatkan 219 orang dari dua kapal dan kapal ketiga menyelamatkan 105 imigran dari kapal mereka yang tenggelam.
Meski begitu, pihak AL Italiz tidak menyebutkan kebangsaan para imigran yang berhasil mereka selamatkan. AL Italia juga tidak memberikan informasi lain terkait identitas mereka seperti disitat dari Reuters, Selasa (23/2/2016).
Lebih dari 400 migran tewas di Mediterania pada tahun ini. Mereka nekat menyebrang ke Eropa meskipun cuaca buruk pada tahun kedua krisis migrasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Menurut lembaga perbatasan Uni Eropa, Frontex, cuaca buruk telah memangkas jumlah imigran yang tiba di Yunani pada bulan lalu. Meski begitu, jumlah imigran yang tiba di Yunani tetap menunjukkan peningkatan hampir 40 kali lebih tinggi pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Menurut Frontex, kebanyakan dari mereka berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan, sementara sebagian besar dari mereka yang masuk ke Eropa melalui Italia adalah warga Nigeria.
AL Italia mengatakan, salah satu kapal pergi membantu tiga kapal. Mereka berhasil menyelamatkan 403 orang dan menemukan empat mayat. Sedangkan kapal lain menyelamatkan 219 orang dari dua kapal dan kapal ketiga menyelamatkan 105 imigran dari kapal mereka yang tenggelam.
Meski begitu, pihak AL Italiz tidak menyebutkan kebangsaan para imigran yang berhasil mereka selamatkan. AL Italia juga tidak memberikan informasi lain terkait identitas mereka seperti disitat dari Reuters, Selasa (23/2/2016).
Lebih dari 400 migran tewas di Mediterania pada tahun ini. Mereka nekat menyebrang ke Eropa meskipun cuaca buruk pada tahun kedua krisis migrasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Menurut lembaga perbatasan Uni Eropa, Frontex, cuaca buruk telah memangkas jumlah imigran yang tiba di Yunani pada bulan lalu. Meski begitu, jumlah imigran yang tiba di Yunani tetap menunjukkan peningkatan hampir 40 kali lebih tinggi pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Menurut Frontex, kebanyakan dari mereka berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan, sementara sebagian besar dari mereka yang masuk ke Eropa melalui Italia adalah warga Nigeria.
(ian)