Ini Cara Korut Siasati Sanksi Ekonomi AS
A
A
A
WASHINGTON - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, kemungkinan akan mengirim lebih banyak warganya untuk bekerja di luar negeri. Ini dilakukan untuk mengimbangi kerugian keuangan yang ditimbulkan akibat sanksi eknomi yang baru dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS).
"Sanksi AS itu akan menyebabkan rezim Kim Jong-un semakin mengetatkan ikat pinggangnya. Kemungkinan besar, Kim Jong-un akan mengirimkan puluhan ribu pekerja tambahan ke luar negeri untuk mendapatkan mata uang asing," ujar aktivis Kristen dan relawan kemanusiaan yang berbasis di Asia Tim Peters dikutip dari Sputnik, Minggu (21/2/2016).
Menurut Peter, Korut akan memotong hingga 80% gaji dari para pekerja yang dikirim ke luar negeri sebagai kompensasi dari pendapatan yang hilang akibat sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan penutupan pusat industri Kaesong oleh Korea Selatan (Korsel).
Dikatakan oleh Peter, ini adalah strategi Korut untuk mendapatkan uang secara instan guna meningkatkan penerimaan dengan cara cupet. Cara ini juga untuk mempertahankan diri warga Korut yang dihadapkan dengan kesejahteraan di China dan negara lain.
Korut pada awal bulan ini menembakkan rudal jarak jauh yang memicu reaksi dunia internasional. Washington menyikapi tindakan Korut tersebut dengan sanksi yang lebih tegas. Sementara Korsel memutuskan untuk menutup kawasan industri Kaesong karena menganggap Korut telah menyelewengkan dana untuk kawasan industri itu untuk program senjata.
"Sanksi AS itu akan menyebabkan rezim Kim Jong-un semakin mengetatkan ikat pinggangnya. Kemungkinan besar, Kim Jong-un akan mengirimkan puluhan ribu pekerja tambahan ke luar negeri untuk mendapatkan mata uang asing," ujar aktivis Kristen dan relawan kemanusiaan yang berbasis di Asia Tim Peters dikutip dari Sputnik, Minggu (21/2/2016).
Menurut Peter, Korut akan memotong hingga 80% gaji dari para pekerja yang dikirim ke luar negeri sebagai kompensasi dari pendapatan yang hilang akibat sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan penutupan pusat industri Kaesong oleh Korea Selatan (Korsel).
Dikatakan oleh Peter, ini adalah strategi Korut untuk mendapatkan uang secara instan guna meningkatkan penerimaan dengan cara cupet. Cara ini juga untuk mempertahankan diri warga Korut yang dihadapkan dengan kesejahteraan di China dan negara lain.
Korut pada awal bulan ini menembakkan rudal jarak jauh yang memicu reaksi dunia internasional. Washington menyikapi tindakan Korut tersebut dengan sanksi yang lebih tegas. Sementara Korsel memutuskan untuk menutup kawasan industri Kaesong karena menganggap Korut telah menyelewengkan dana untuk kawasan industri itu untuk program senjata.
(ian)