Bangun Teleskop Raksasa Pemburu Alien, China Relokasi 9.110 Orang
A
A
A
GUIZHOU - Pihak berwenang China akan merelokasi sekitar 9.110 orang di sebuah wilayah di Provinsi Guizhou, karena akan dibangun teleskop radio raksasa untuk memburu alien dan objek asing lain.
Ribuan warga yang hendak direlokasi itu, merupakan warga yang tinggal di zona lima kilometer di sekeliling lokasi pembangunan teleskop.
Li Yuecheng, seorang pejabat tinggi daerah setempat, mengkonfirmasi rencana proyek teleskop raksasa itu kepada Xinhua. ”Itu diperlukan untuk menciptakan lingkungan gelombang elektromagnetik suara di sekitar perangkat,” katanya. Proyek itu berdampak pada warga empat desa di Pingtang dan Luodian.
Warga yang direlokasi masing-masing akan menerima kompensasi sekitar 12 ribu yuan. Sedangkan etnis minoritas yang juga terkena dampak proyek teleskop juga diberi dukungan akomodasi tambahan dari komite etnis dan agama setempat.
Teleskop raksasa itu dikenal sebagai Aperture Spherical Telescope atau FAST. Itu akan jadi teleskop terbesar di seluruh dunia. Diameternya mencapai 500 meter dan akan jauh lebih besar dari teleskop radio Arecibo Observatory di Puerto Rico yang saat ini dinobatkan sebagai teleskop terbesar di dunia.
FAST diklaim tidak hanya akan bekerja luar biasa, tapi juga sangat sensitif dan kuat. ”Dengan sinyal yang lebih besar dan fleksibilitas, FAST akan dapat memindai langit dua kali lebih kuat dari Arecibo (Observatory di Puerto Rico), dengan sensitivitas tiga sampai lima kali lebih tinggi,” ujar Li Di, seorang ilmuwan dari Observatorium Astronomi Nasional kepada China Daily, yang dilansir Rabu (17/2/2016).
FAST telah dibangun sejak 2011 dan telah menerima biaya dari pemerintah pusat China sekitar 1,2 miliar yuan. China telah berambisi mengeksplorasi ruang angkasa, di mana pada 2020, negara itu ingin meluncurkan misi berawak ke bulan.
Ribuan warga yang hendak direlokasi itu, merupakan warga yang tinggal di zona lima kilometer di sekeliling lokasi pembangunan teleskop.
Li Yuecheng, seorang pejabat tinggi daerah setempat, mengkonfirmasi rencana proyek teleskop raksasa itu kepada Xinhua. ”Itu diperlukan untuk menciptakan lingkungan gelombang elektromagnetik suara di sekitar perangkat,” katanya. Proyek itu berdampak pada warga empat desa di Pingtang dan Luodian.
Warga yang direlokasi masing-masing akan menerima kompensasi sekitar 12 ribu yuan. Sedangkan etnis minoritas yang juga terkena dampak proyek teleskop juga diberi dukungan akomodasi tambahan dari komite etnis dan agama setempat.
Teleskop raksasa itu dikenal sebagai Aperture Spherical Telescope atau FAST. Itu akan jadi teleskop terbesar di seluruh dunia. Diameternya mencapai 500 meter dan akan jauh lebih besar dari teleskop radio Arecibo Observatory di Puerto Rico yang saat ini dinobatkan sebagai teleskop terbesar di dunia.
FAST diklaim tidak hanya akan bekerja luar biasa, tapi juga sangat sensitif dan kuat. ”Dengan sinyal yang lebih besar dan fleksibilitas, FAST akan dapat memindai langit dua kali lebih kuat dari Arecibo (Observatory di Puerto Rico), dengan sensitivitas tiga sampai lima kali lebih tinggi,” ujar Li Di, seorang ilmuwan dari Observatorium Astronomi Nasional kepada China Daily, yang dilansir Rabu (17/2/2016).
FAST telah dibangun sejak 2011 dan telah menerima biaya dari pemerintah pusat China sekitar 1,2 miliar yuan. China telah berambisi mengeksplorasi ruang angkasa, di mana pada 2020, negara itu ingin meluncurkan misi berawak ke bulan.
(mas)