Menangis, Budak Seks ISIS Cerita 6 Anggota Keluarganya Dibantai
A
A
A
LONDON - Nadia Murad, 21, seorang wanita Yazidi yang melarikan diri setelah dijadikan budak seks kelompok ISIS menangis saat bercerita tentang enam anggota keluarganya yang dibantai ISIS.
Nadia menceritakan tragedi itu saat berkunjung ke London. Keberaniannya becerita tentang kebrutalan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendapat dukungan luas dari komunias Yazidi dan warga Irak.
Wanita yang pernah berbicara di forum PBB itu meneteskan air mata ketika mengenang saudara-saudaranya beserta ibunya dibantai militan ISIS di depan matanya. Peristiwa itu terjadi saat ISIS menyerang wilayah Sinjar, Irak utara tahun 2014.
Nadia saat itu dibawa kelompok ISIS dan dijadikan budak seks sebelum akhirnya berhasil melarikan diri. Menurutnya, masyarakat Yazidi jadi target serangan ISIS karena dianggap kafir.
“Ketika saya berbicara, saya tidak berbicara hanya atas nama saya, tapi atas nama semua wanita dan anak-anak yang terkena dampak di zona perang,” kata Nadia sembari meneteskan air mata, seperti dikutip Mirror, semalam.
Nadia menyerukan semua masyarakat dunia bersatu untuk melawan ISIS. ”Dua bulan telah berlalu sejak saya berkampanye dan orang-orang telah senang tentang pesan ini, bukan hanya warga Yazidi,” ujarnya.
”Tentang 5.800 perempuan dan anak-anak Yazidi ditangkap oleh ISIS. Mereka telah membunuh banyak orang di Irak dan Suriah dan jutaan orang jadi pengungsi,” lanjut Nadia.
”Bagi kami, Yazidi, mereka membunuh orang-orang dan menculik perempuan dan anak-anak. Mereka melakukan segala macam; pembunuhan, pemerkosaan dan menggusur orang secara paksa atas nama agama,” imbuh dia.
”Banyak orang mungkin berpikir cerita saya rumit, tetapi lebih banyak lagi memiliki cerita lebih rumit daripada saya. Mereka membunuh enam kerabat saya, tapi ada keluarga yang telah kehilangan 10 orang bersaudara.”
Menurut Nadia, masih ribuan orang yang disandera ISIS. "Pada saat ini, masih ada sekitar 3.400 perempuan di tangan ISIS. Semuanya kami minta supaya perempuan-perempuan kami dibebaskan. ”Beberapa wilayah Sinjar telah direbut lagi, tetapi 40 persen masih di bawah kontrol ISIS,” katanya.
Dia mengatakan, ada 27 kuburan massal yangtelah ditemukan di wilayah tersebut. ”Apa yang kami minta adalah semua orang bersatu dalam menghadapi ISIS. Ini adalah ancaman bagi semua masyarakat di wilayah tersebut,” ujarnya.
Nadia menceritakan tragedi itu saat berkunjung ke London. Keberaniannya becerita tentang kebrutalan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendapat dukungan luas dari komunias Yazidi dan warga Irak.
Wanita yang pernah berbicara di forum PBB itu meneteskan air mata ketika mengenang saudara-saudaranya beserta ibunya dibantai militan ISIS di depan matanya. Peristiwa itu terjadi saat ISIS menyerang wilayah Sinjar, Irak utara tahun 2014.
Nadia saat itu dibawa kelompok ISIS dan dijadikan budak seks sebelum akhirnya berhasil melarikan diri. Menurutnya, masyarakat Yazidi jadi target serangan ISIS karena dianggap kafir.
“Ketika saya berbicara, saya tidak berbicara hanya atas nama saya, tapi atas nama semua wanita dan anak-anak yang terkena dampak di zona perang,” kata Nadia sembari meneteskan air mata, seperti dikutip Mirror, semalam.
Nadia menyerukan semua masyarakat dunia bersatu untuk melawan ISIS. ”Dua bulan telah berlalu sejak saya berkampanye dan orang-orang telah senang tentang pesan ini, bukan hanya warga Yazidi,” ujarnya.
”Tentang 5.800 perempuan dan anak-anak Yazidi ditangkap oleh ISIS. Mereka telah membunuh banyak orang di Irak dan Suriah dan jutaan orang jadi pengungsi,” lanjut Nadia.
”Bagi kami, Yazidi, mereka membunuh orang-orang dan menculik perempuan dan anak-anak. Mereka melakukan segala macam; pembunuhan, pemerkosaan dan menggusur orang secara paksa atas nama agama,” imbuh dia.
”Banyak orang mungkin berpikir cerita saya rumit, tetapi lebih banyak lagi memiliki cerita lebih rumit daripada saya. Mereka membunuh enam kerabat saya, tapi ada keluarga yang telah kehilangan 10 orang bersaudara.”
Menurut Nadia, masih ribuan orang yang disandera ISIS. "Pada saat ini, masih ada sekitar 3.400 perempuan di tangan ISIS. Semuanya kami minta supaya perempuan-perempuan kami dibebaskan. ”Beberapa wilayah Sinjar telah direbut lagi, tetapi 40 persen masih di bawah kontrol ISIS,” katanya.
Dia mengatakan, ada 27 kuburan massal yangtelah ditemukan di wilayah tersebut. ”Apa yang kami minta adalah semua orang bersatu dalam menghadapi ISIS. Ini adalah ancaman bagi semua masyarakat di wilayah tersebut,” ujarnya.
(mas)