Bulgaria Jagokan Bos UNESCO Jadi Sekjen PBB
A
A
A
NEW YORK - Bulgaria resmi mendukung Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, sebagai calon untuk posisi Sekretaris Jenderal PBB berikutnya menggantikan Ban Ki-moon yang akan paripurna pada akhir tahun mendatang.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Presiden Bulgaria Mogens Lykketoft dalam sidang Majelis Umum ke-70 seperti dilansir dari laman Xinhua, Jumat (12/2/2016).
Irina Bokova, lahir pada 12 Juli 1952 di Bulgaria. Ia telah menjadi Direktur Jenderal UNESCO sejak tahun 2009, dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2013. Dia adalah wanita pertama dan orang pertama dari Eropa Timur yang memimpin UNESCO.
Bokova akan bersaing dengan empat kandidat calon Sekjen PBB lainnya. Mereka adalah Srgjan Karim dari Makedonia, Vesna Pusic dari Republik Kroasia, Igor Luksic dari Montenegro dan Danilo Turk dari Slovenia.
Pemilihan dijadwalkan akan diadakan pada tahun 2016 ini untuk menentukan siapa yang akan menggantikan Ban Ki-moon yang akan mengakihiri masa jabatannya sebagai Sekjen PBB pada 31 Desember 2016.
Menurut piagam PBB, Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Presiden Bulgaria Mogens Lykketoft dalam sidang Majelis Umum ke-70 seperti dilansir dari laman Xinhua, Jumat (12/2/2016).
Irina Bokova, lahir pada 12 Juli 1952 di Bulgaria. Ia telah menjadi Direktur Jenderal UNESCO sejak tahun 2009, dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2013. Dia adalah wanita pertama dan orang pertama dari Eropa Timur yang memimpin UNESCO.
Bokova akan bersaing dengan empat kandidat calon Sekjen PBB lainnya. Mereka adalah Srgjan Karim dari Makedonia, Vesna Pusic dari Republik Kroasia, Igor Luksic dari Montenegro dan Danilo Turk dari Slovenia.
Pemilihan dijadwalkan akan diadakan pada tahun 2016 ini untuk menentukan siapa yang akan menggantikan Ban Ki-moon yang akan mengakihiri masa jabatannya sebagai Sekjen PBB pada 31 Desember 2016.
Menurut piagam PBB, Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.
(ian)