Jokowi Ditunjuk Jadi Ketua Rapat AS-ASEAN Soal Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo diminta oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk menjadi ketua rapat antara AS dan ASEAN soal terorisme. Rapat itu akan berlangsung di Sunnyland, AS pada tanggal 16 Februari mendatang.
Rapat ini sendiri merupakan bagian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS dan ASEAN yang akan berlangsung pada tanggal 15 Februari mendatang.
"Presiden Obama telah meminta Presiden Jokowi untuk memimpin pembahasan mengenai pemberantasan terorisme," kata Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Derry Aman pada Kamis (11/2).
Beberapa hal yang akan coba diangkat Indonesia dalam pertemuan tersebut adalah penguatan kerjasama pemberantasan terorisme, dan juga kemungkinan untuk membentuk sebuah satuan sosial media untuk memberantas terorisme.
Dirinya juga mengungkap sejumlah alasan mengapa Indonesia yang akhirnya ditunjuk untuk menjadi ketua dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, diantara negara ASEAN lain, Indonesia adalah negara yang paling berpengalaman dalam menanggulangi terorisme.
"Semua mengakui bagaimana Indonesia menangani serangan terorisme, dan bisa dikatakan diantara negara ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan pengalaman terbanyak, dan sumber daya paling banyak, selain itu ancaman terorisme di Indonesia juga terbilang tinggi," sambung Dery.
Rapat ini sendiri merupakan bagian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS dan ASEAN yang akan berlangsung pada tanggal 15 Februari mendatang.
"Presiden Obama telah meminta Presiden Jokowi untuk memimpin pembahasan mengenai pemberantasan terorisme," kata Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Derry Aman pada Kamis (11/2).
Beberapa hal yang akan coba diangkat Indonesia dalam pertemuan tersebut adalah penguatan kerjasama pemberantasan terorisme, dan juga kemungkinan untuk membentuk sebuah satuan sosial media untuk memberantas terorisme.
Dirinya juga mengungkap sejumlah alasan mengapa Indonesia yang akhirnya ditunjuk untuk menjadi ketua dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, diantara negara ASEAN lain, Indonesia adalah negara yang paling berpengalaman dalam menanggulangi terorisme.
"Semua mengakui bagaimana Indonesia menangani serangan terorisme, dan bisa dikatakan diantara negara ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan pengalaman terbanyak, dan sumber daya paling banyak, selain itu ancaman terorisme di Indonesia juga terbilang tinggi," sambung Dery.
(esn)