Korsel Melacak dan Akui Peluncuran Roket Korut Sukses
A
A
A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengakui bahwa peluncuran satelit yang membawa roket jarak jauh oleh Korut berjalan sukses. Korsel mengklaim telah melacak roket yang memisahkan diri sebelum satelit mencapai orbit.
Namun, Kementerian Pertahanan Korsel tidak bisa memastikan apakah kemampuan perangkat yang diluncurkan Korut itu berfungsi dengan baik atau tidak.
Rezm Korut yang dipimpin Kim Jong-un telah meluncurkan satelit dari situs Sohae pada 7 Februari 2016 lalu. Pyongyang menegaskan peluncuran itu bagian dari program ruang angkasa yang damai.
Tapi, para kritikus Korut termasuk Korsel dan Amerika Serikat (AS) curiga peluncuran satelit itu hanya kedok untuk menutupi uji coba rudal balistik.
Peluncuran satelit ini telah memicu kecaman Dewan Keamanan PBB yang siap menjatuhkan sanksi keras. Pyongyang sebelumnya juga membuat sejumlah negara kesal karena mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen.
Kementerian Pertahanan Korsel mengtaakan roket yang diluncurkan Korut dengan dalih peluncuran satelit telah terlacak sekilas di atas Laut Kuning. Namun, radar pemantau kehilangan jejak.
Seorang pejabat Korsel kepada kantor berita Yonhap mengatakan roket itu telah berhasil memisahkan diri pada tahap ketiga sebelum satelit mencapai orbit.
AS telah merespons peluncuran roket Korut itu dengan berencana menumpuk sistem rudal pertahanan THAAD di Semenanjung Korea. ”Kami ingin melihat langkah ini secepat mungkin, tapi kami memulai konsultasi dalam beberapa hari mendatang dengan Korsel dan kami berharap bahwa (rencana) ini akan bergerak cepat,” kata juru bicara Pentagon, Peter Cook.
Namun, Kementerian Pertahanan Korsel tidak bisa memastikan apakah kemampuan perangkat yang diluncurkan Korut itu berfungsi dengan baik atau tidak.
Rezm Korut yang dipimpin Kim Jong-un telah meluncurkan satelit dari situs Sohae pada 7 Februari 2016 lalu. Pyongyang menegaskan peluncuran itu bagian dari program ruang angkasa yang damai.
Tapi, para kritikus Korut termasuk Korsel dan Amerika Serikat (AS) curiga peluncuran satelit itu hanya kedok untuk menutupi uji coba rudal balistik.
Peluncuran satelit ini telah memicu kecaman Dewan Keamanan PBB yang siap menjatuhkan sanksi keras. Pyongyang sebelumnya juga membuat sejumlah negara kesal karena mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen.
Kementerian Pertahanan Korsel mengtaakan roket yang diluncurkan Korut dengan dalih peluncuran satelit telah terlacak sekilas di atas Laut Kuning. Namun, radar pemantau kehilangan jejak.
Seorang pejabat Korsel kepada kantor berita Yonhap mengatakan roket itu telah berhasil memisahkan diri pada tahap ketiga sebelum satelit mencapai orbit.
AS telah merespons peluncuran roket Korut itu dengan berencana menumpuk sistem rudal pertahanan THAAD di Semenanjung Korea. ”Kami ingin melihat langkah ini secepat mungkin, tapi kami memulai konsultasi dalam beberapa hari mendatang dengan Korsel dan kami berharap bahwa (rencana) ini akan bergerak cepat,” kata juru bicara Pentagon, Peter Cook.
(mas)