Kanada Hentikan Serangan Udara di Suriah dan Irak
A
A
A
ONTARIO - Pemerintah Kanada memutuskan untuk mengakhiri operasi militer di Suriah dan juga Irak. Penghentian operasi militer ini ditandai dengan ditariknya 6 jet tempur yang selama ini membantu koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) membombardir ISIS di kedua negara tersebut.
"Kita tidak bisa melakukan semuanya, kami dipandu oleh keinginan untuk melakukan apa yang yang terbaik yang bisa kami lakukan untuk membantu negara tersebut dan untuk melakukannya dengan cara yang benar," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
"Orang-orang diteror oleh (ISIS) setiap hari. Mereka tidak membutuhkan tindakan balas dendam dari kita, tetapi mereka lebih membutuhkan bantuan kita," sambungnya, seperti dilansir Panarmenian pada Selasa (9/2).
Kanada akan secara resmi mengakhiri operasi militer di Suriah dan Irak pada tangga 22 Februari mendatang. Namun, walaupun sudah tidak ikut melakukan serangan, Kanada masih akan terus terlibat dalam koalisi, dengan membantu proses pengintaian.
Dua pesawat pengintai Kanada yang beroperasi di Suriah dan Irak masih akan tetap beroperasi di kedua negara tersebut. Selain itu, Kanada juga akan tetap memberikan pelatihan militer kepada pasukan Kurdi, bahkan Kanada disebut akan meningkatkan kehadiran penasihat militer untuk melatih tentara Kurdi.
AS sendiri, sebagai pemimpin koalisi menyambut baik keputusan yang diambil oleh Kanada tersebut. Meski demikian, Gedung Putin menuturkan akan segera melakukan komunikasi dengan Kanada untuk membahas langkah lanjutan untuk bisa mengalahkan ISIS.
"Saya yakin kita akan terus berdiskusi dengan warga Kanada tentang langkah-langkah tambahan yang dapat dilakukan untuk lebih meningkatkan upaya kontra-ISIS," kata juru bicara Gedung Putih John Earnest.
"Kita tidak bisa melakukan semuanya, kami dipandu oleh keinginan untuk melakukan apa yang yang terbaik yang bisa kami lakukan untuk membantu negara tersebut dan untuk melakukannya dengan cara yang benar," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
"Orang-orang diteror oleh (ISIS) setiap hari. Mereka tidak membutuhkan tindakan balas dendam dari kita, tetapi mereka lebih membutuhkan bantuan kita," sambungnya, seperti dilansir Panarmenian pada Selasa (9/2).
Kanada akan secara resmi mengakhiri operasi militer di Suriah dan Irak pada tangga 22 Februari mendatang. Namun, walaupun sudah tidak ikut melakukan serangan, Kanada masih akan terus terlibat dalam koalisi, dengan membantu proses pengintaian.
Dua pesawat pengintai Kanada yang beroperasi di Suriah dan Irak masih akan tetap beroperasi di kedua negara tersebut. Selain itu, Kanada juga akan tetap memberikan pelatihan militer kepada pasukan Kurdi, bahkan Kanada disebut akan meningkatkan kehadiran penasihat militer untuk melatih tentara Kurdi.
AS sendiri, sebagai pemimpin koalisi menyambut baik keputusan yang diambil oleh Kanada tersebut. Meski demikian, Gedung Putin menuturkan akan segera melakukan komunikasi dengan Kanada untuk membahas langkah lanjutan untuk bisa mengalahkan ISIS.
"Saya yakin kita akan terus berdiskusi dengan warga Kanada tentang langkah-langkah tambahan yang dapat dilakukan untuk lebih meningkatkan upaya kontra-ISIS," kata juru bicara Gedung Putih John Earnest.
(esn)