Kisah Pembelot Cantik Melarikan Diri dari ISIS di Raqqa

Sabtu, 30 Januari 2016 - 16:06 WIB
Kisah Pembelot Cantik Melarikan Diri dari ISIS di Raqqa
Kisah Pembelot Cantik Melarikan Diri dari ISIS di Raqqa
A A A
BIRMINGHAM - Wanita cantik asal Inggris, Tareena Shakil, 26, yang dihukum karena bergabung dengan ISIS menceritakan kisahnya membelot dan melarikan diri dari kelompok radikal yang bermarkas di Raqqa, Suriah tersebut. Tareena sambil membawa bayinya membayar sopir taksi untuk menyeberang ke Turki sebelum akhirnya dia pulang ke tanah airnya.

Awalnya, dia dikirim kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke dekat perbatasan Turki untuk sebuah keperluan. Tareena yang tidak betah sejak bergabung dengan ISIS melihat hal itu sebagai kesempatan emas untuk melarikan diri.

Pembelot itu membayar sopir taksi yang membantunya menghindari patroli militan ISIS. Menurutnya, saat bergabung dengan ISIS, dia ditempatkan di sebuah rumah dengan wanita muda lain di bawah pengawasan ketat para militan.

Mantan mahasiswi Inggris itu mengatakan kepada pengadilan bahwa, saat melarikan diri dari ISIS pada Januari tahun 2015, masih ada sekitar 5 ribu militan ISIS yang ada di Raqqa.

Tareena masih ingat, dia membayar USD50 kepada sopir taksi yang membantunya melarikan diri dari ISIS. Dia menempuh perjalanan sekitar 1 kilometer. Selama perjalanan, dia waswas terlebih saat istri sopir taksi memberi tahu jika ada beberapa militan ISIS mendekat di perbatasan. ”Saya mendengar dia berkata kepada istrinya, wilayah Turki adalah 1 km ke arah itu, dan dia menunjuk ke kanan,” katanya.

”Saya berhenti berkata, melemparkan uang padanya, menyambar (anak saya), meraih popok dan hanya berlari melintasi ladang menuju perbatasan. Ada tiga militan ISIS, tetapi mereka berdiri memunggungi arah saya. Mereka tidak melihat saya,” ujarnya, yang dikutip dari IB Times, Sabtu (30/1/2016).

Setelah masuk wilayah Turki, Tareena menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang Ankara. Dia ditahan selama enam minggu sebelum diekstradisi ke Inggris. Dia juga diinterogasi petugas intelijen dari MI5.

Wanita muda itu nekat pergi ke Suriah dengan bayinya pada bulan Oktober 2014. Dia memberitahu teman-temannya bahwa dia pergi berlibur ke Turki. Tapi, tak lama kemudian dia muncul di media sosial bahwa dia berada di Raqqa dan bergabung dengan ISIS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8084 seconds (0.1#10.140)
pixels