Kerahkan Kekuatan Militer, NATO Sangkal Perang Dingin dengan Rusia

Jum'at, 29 Januari 2016 - 14:34 WIB
Kerahkan Kekuatan Militer,...
Kerahkan Kekuatan Militer, NATO Sangkal Perang Dingin dengan Rusia
A A A
BRUSSELS - NATO mengakui dan akan terus meningkatkan kehadiran militernya di Eropa Timur yang dianggap Rusia sebagai ancaman bagi keamanan Moskow. Namun, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, menyangkal jika penumpukan kekuatan militer di Eropa Timur itu diartikan bahwa NATO dan Rusia kembali terlibat Perang Dingin.

Kami telah meningkatkan kehadiran kami di (Eropa) Timur, dengan langkah-langkah jaminan; dengan jumlah pesawat yang lebih di udara; dengan pasukan lebih di darat; dengan jumlah kapal yang lebih di Laut Baltik dan Laut Hitam. Kami telah juga mendirikan kantor pusat kecil ini, dan kami memiliki lebih banyak latihan yang berlangsung di (Eropa) Timur,” kata Stoltenberg di Brussels pada hari Kamis.

Menurutnya, langkah-langkah pengerahan kekuatan militer itu sudah diputuskan dan telah dilaksanakan oleh blok (NATO) di Polandia, Ukraina, Baltik, dan di tempat lain. Tapi, Stoltenberg, menegaskan bahwa hal itu bukan berarti NATO kembali Perang Dingin.

Tidak ada cara kita yang akan kembali ke postur itu. Tapi kita berbicara tentang beberapa peningkatan kehadiran militer dan peningkatan kemampuan pasukan kami untuk menyebar,” lanjut Stoltenberg, yang dikutip dari Russia Today, Jumat (29/1/2016).

Stoltenberg lebih lanjut mendesak anggota-anggota NATO untuk meningkatkan belanja militernya. Alasannya, situasi keamanan telah berubah dan lebih menantang.

Rusia, yang telah banyak berinvestasi ke pertahanan selama beberapa tahun, juga telah menunjukkan kemauan untuk menggunakan kekuatan militer guna mengubah perbatasan di Eropa. Dan ini adalah pertama kali terjadi sejak akhir Perang Dunia II,” katanya.

Sekjen NATO itu juga membahas operasi militer di Suriah, di mana negara-negara NATO dan Rusia terlibat langsung dalam memerangi kelompok teror, meski kedua pihak tidak bekerjasama. Stoltenberg mengatakan bahwa NATO saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan pertemuan antara Dewan NATO dengan Rusia. Tujuannya, untuk memperkuat mekanisme komunikasi saat melakukan operasi militer di Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9932 seconds (0.1#10.140)