Chatting 30 Menit, Militan ISIS Lamar Wartawan Perempuan Ini
A
A
A
LONDON - Seorang wartawan perempuan yang bekerja untuk BBC berhasil menyamar dengan nama “Zahra” dan melakukan chatting online via Skype dengan para pria militan ISIS. Hanya dalam waktu 30 menit, seorang militan ISIS begitu agresif dan langsung melamar wartawan perempuan itu.
Media Inggris itu menulis bahwa reporternya yang menyamar sebagai Zahra berusia 25 tahun yang mengenakan “jilbab penuh” atau burqa. Ketika pertama kali mengaktifikan Skype yang sudah terkoneksi dengan akun para militan ISIS, Zahra langsung dihubungi banyak militan pria.
Salah satu militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menyebut dirinya sebagai Mario sangat gigih merayu Zahra. Wartawan itu sudah tahu bahwa Mario, pria asal Jerman-Italia, bergabung dengan ISIS di Suriah dua tahun lalu.
Zahra yang identitas aslinya dilindungi, berpura-pura tertarik untuk bergabung dengan ISIS. Militan bernama Mario bersikeras akan memudahkan Zahra masuk ke wilayah ISIS di Suriah jika dia memiliki paspor dan melakukan penerbangan ke Turki.
Dalam chatting yang penuh typo, Mario meyakinkan Zahra untuk menikah dengannya dan memiliki anak. Padahal, chatting baru berlangsung sekitar 30 menit.
”Jika you.come.i akan menunjukkan beautyfulpleacea dan matahari terbit Inshaa Allah,” tulis Mario, yang sesumbar bahwa wilayah kekhalifahan ISIS indah.
”Anda mengatakan saya di mana. Saya berbicara dengan saudara-saudara saya. Saya memberikan tempat dan kemudian saya mengatakan kali ini bahwa mereka datang kepada Anda dan mereka akan membawa Anda,” lanjut Mario.
Meski wajahnya tertutup burqa, Zahra mengaku takut terlibat chatting di komputer dengan militan ISIS. ”Saya melihat ke mata teroris dan sangat gugup, saya jujur," katanya.
”Saya tahu dia jauhnya beberapa mil, itu hanya layar komputer, tapi reaksi pertama saya adalah dia seorang teroris, teroris ISIS. Sebuah organisasi yang dikenal memenggal kepala orang yang tidak bersalah, memperkosa wanita, membunuh anak-anak,” ujar Zahra, yang dilansir Selasa (26/1/2016).
Media Inggris itu menulis bahwa reporternya yang menyamar sebagai Zahra berusia 25 tahun yang mengenakan “jilbab penuh” atau burqa. Ketika pertama kali mengaktifikan Skype yang sudah terkoneksi dengan akun para militan ISIS, Zahra langsung dihubungi banyak militan pria.
Salah satu militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menyebut dirinya sebagai Mario sangat gigih merayu Zahra. Wartawan itu sudah tahu bahwa Mario, pria asal Jerman-Italia, bergabung dengan ISIS di Suriah dua tahun lalu.
Zahra yang identitas aslinya dilindungi, berpura-pura tertarik untuk bergabung dengan ISIS. Militan bernama Mario bersikeras akan memudahkan Zahra masuk ke wilayah ISIS di Suriah jika dia memiliki paspor dan melakukan penerbangan ke Turki.
Dalam chatting yang penuh typo, Mario meyakinkan Zahra untuk menikah dengannya dan memiliki anak. Padahal, chatting baru berlangsung sekitar 30 menit.
”Jika you.come.i akan menunjukkan beautyfulpleacea dan matahari terbit Inshaa Allah,” tulis Mario, yang sesumbar bahwa wilayah kekhalifahan ISIS indah.
”Anda mengatakan saya di mana. Saya berbicara dengan saudara-saudara saya. Saya memberikan tempat dan kemudian saya mengatakan kali ini bahwa mereka datang kepada Anda dan mereka akan membawa Anda,” lanjut Mario.
Meski wajahnya tertutup burqa, Zahra mengaku takut terlibat chatting di komputer dengan militan ISIS. ”Saya melihat ke mata teroris dan sangat gugup, saya jujur," katanya.
”Saya tahu dia jauhnya beberapa mil, itu hanya layar komputer, tapi reaksi pertama saya adalah dia seorang teroris, teroris ISIS. Sebuah organisasi yang dikenal memenggal kepala orang yang tidak bersalah, memperkosa wanita, membunuh anak-anak,” ujar Zahra, yang dilansir Selasa (26/1/2016).
(mas)