Sakit Jantung Kumat, Eks Presiden Israel Shimon Peres Masuk RS
A
A
A
TEL AVIV - Mantan Presiden Israel, Shimon Peres, kembali masuk rumah sakit (RS) pada hari Minggu malam setelah sakit jantungnya kumat. Ini yang kedua kalinya, Peres masuk RS dalam beberapa pekan setelah mengeluh sakit di bagian dada.
Pada 14 Januari 2016 lalu, Peres menderita serangan jantung ringan. Namun, menurut dokter pribadi; Rafi Walden, sakit Peres telah ditangani dan telah membaik. Namun, semalam sakit jantung eks Presiden Israel itu kumat lagi.
”Malam ini dia merasa sedikit tidak nyaman dan kami mendiagnosis bahwa ia memiliki beberapa kesulitan dengan detak jantung yang disebut atrial fibrillation. Dia dibawa ke rumah sakit dan ditangani secara spontan tanpa perlu pengobatan setiap saat,” kata Walden, yang juga menantu Peres itu, seperti dikutip Reuters, Senin (25/1/2016).
Dia mengatakan bahwa Peres ingin segera pulang, tapi dokter di RS Tel Hashomer di Tel Aviv memutuskan untuk merawatnya, setidaknya untuk observasi semalam.
Mantan presiden dan perdana menteri berusia 92 tahun itu merupakan pria kelahiran Polandia. Dia dianggap menjadi salah satu pendiri Israel sebagai negara dengan kemampuan senjata nuklir.
Dia pernah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas perannya dalam kesepakatan damai Israel dan Palestina pada tahun 1993.
Pada 14 Januari 2016 lalu, Peres menderita serangan jantung ringan. Namun, menurut dokter pribadi; Rafi Walden, sakit Peres telah ditangani dan telah membaik. Namun, semalam sakit jantung eks Presiden Israel itu kumat lagi.
”Malam ini dia merasa sedikit tidak nyaman dan kami mendiagnosis bahwa ia memiliki beberapa kesulitan dengan detak jantung yang disebut atrial fibrillation. Dia dibawa ke rumah sakit dan ditangani secara spontan tanpa perlu pengobatan setiap saat,” kata Walden, yang juga menantu Peres itu, seperti dikutip Reuters, Senin (25/1/2016).
Dia mengatakan bahwa Peres ingin segera pulang, tapi dokter di RS Tel Hashomer di Tel Aviv memutuskan untuk merawatnya, setidaknya untuk observasi semalam.
Mantan presiden dan perdana menteri berusia 92 tahun itu merupakan pria kelahiran Polandia. Dia dianggap menjadi salah satu pendiri Israel sebagai negara dengan kemampuan senjata nuklir.
Dia pernah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas perannya dalam kesepakatan damai Israel dan Palestina pada tahun 1993.
(mas)