Tentara Cantik Inggris Lolos dari Sergapan Maut ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Dua tentara perempuan asal Inggris berhasil lolos dari sergapan maut ISIS di Suriah. Mereka bahkan terlibat baku tembak dengan anggota kelompok ekstrimis yang sengaja menutup wajahnya saat melakukan penyergapan.
Usut punya usut, dua tentara cantik asal Inggris itu ternyata bukanlah tentara biasa. Mereka bekerja bersama satuan pasukan elit Inggris, SAS, sebagai petugas Resimen Khusus Pengintai atau SRR seperti dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (24/1/2016).
Kejadian penyergapan itu bermula ketika keduanya melakukan perjalanan untuk bertemu dengan rekrutan mereka di perbatasan Irak dan Suriah. Mereka menjadi bagian dari konvoi SAS saat anggota ISIS menghentikan mereka.
Dalam hitungan detik, baku tembak pun pecah. Kedua tentara cantik itu pun tidak tinggal diam. Bersenjatakan pistol dan senapan mesin ringan, mereka mulai menembak meninggalkan para penyergap mereka tewas. Keduanya lolos tanpa cedera meski mobil yang mereka tumpangi rusak akibat berondongan peluru.
"Wanita-wanita ini mungkin yang paling mematikan di angkatan bersenjata. Mereka sangat cocok, cerdas, dan sangat profesional. Mereka menangani diri mereka sendiri dengan baik dan telah terbukti bisa sebagai kaum pria dalam segala hal. Mereka benar-benar telah siap dengan peperangan tanpa mengenal kompromi," ujar seorang sumber di kementerian pertahanan.
Usut punya usut, dua tentara cantik asal Inggris itu ternyata bukanlah tentara biasa. Mereka bekerja bersama satuan pasukan elit Inggris, SAS, sebagai petugas Resimen Khusus Pengintai atau SRR seperti dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (24/1/2016).
Kejadian penyergapan itu bermula ketika keduanya melakukan perjalanan untuk bertemu dengan rekrutan mereka di perbatasan Irak dan Suriah. Mereka menjadi bagian dari konvoi SAS saat anggota ISIS menghentikan mereka.
Dalam hitungan detik, baku tembak pun pecah. Kedua tentara cantik itu pun tidak tinggal diam. Bersenjatakan pistol dan senapan mesin ringan, mereka mulai menembak meninggalkan para penyergap mereka tewas. Keduanya lolos tanpa cedera meski mobil yang mereka tumpangi rusak akibat berondongan peluru.
"Wanita-wanita ini mungkin yang paling mematikan di angkatan bersenjata. Mereka sangat cocok, cerdas, dan sangat profesional. Mereka menangani diri mereka sendiri dengan baik dan telah terbukti bisa sebagai kaum pria dalam segala hal. Mereka benar-benar telah siap dengan peperangan tanpa mengenal kompromi," ujar seorang sumber di kementerian pertahanan.
(ian)