China Dukung Palestina Merdeka dengan Yerusalem Timur Ibu Kotanya
A
A
A
KAIRO - China telah secara terbuka menyatakandukungannya untuk kemerdekaan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Presiden China, Xi Jinping juga menyampaikan hibah USD7,6 juta untuk proyek tenaga surya guna kesejahteraan rakyat Palestina.
Berbicara untuk pertama kalinya di markas Liga Arab di Mesir, Presiden Xi menekankan bahwa masalah Palestina jangan dipinggirkan. Beijing, kata dia, mendukung proses perdamaian Palestina.
”China dengan tegas mendukung proses perdamaian Timur Tengah dan mendukung pembentukan Negara Palestina, menikmati kedaulatan penuh atas dasar perbatasan tahun 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Presiden Xi di depan para delegasi Liga Arab, Jumat (22/1/2016), seperti dikutip Russia Today.
Yerusalem menjadi salah satu isu utama dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Baik Israel dan Palestina ingin kota tua yang sarat dengan sejarah agama itu sebagai simbol negara mereka. PBB menganggap Yerusalem Timur menjadi wilayah Palestina, tapi PBB berharap bahwa suatu hari Yerusalem dapat menjadi ibu kota dua negara, Israel dan Palestina.
Jika opsi PBB itu diterima, maka kemungkinan besar Yerusalem Barat menjadi ibu kota Israel. Namun, sejauh ini Israel menolak untuk berbagi hak atas kota suci yang dianeksasi atau dicaplok pada tahun 1967. Pada bulan Mei 2015, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, bahwa “Yerusalem tetap bersatu di bawah kedaulatan Israel”.
Untuk membuat klaim Israel kuat, negara Yahudi itu terus membangun pemukiman di Yerusalem Timur yang ilegal berdasarkan hukum internasional. Yerusalem selama ini juga menjadi wilayah bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel yang nyaris terjadi setiap hari.
Presiden Xi mendesak masyarakat internasional mempromosikan dimulainya kembali pembicaraan damai Israel dan Palestina yang rusak pada bulan April 2014.
Berbicara untuk pertama kalinya di markas Liga Arab di Mesir, Presiden Xi menekankan bahwa masalah Palestina jangan dipinggirkan. Beijing, kata dia, mendukung proses perdamaian Palestina.
”China dengan tegas mendukung proses perdamaian Timur Tengah dan mendukung pembentukan Negara Palestina, menikmati kedaulatan penuh atas dasar perbatasan tahun 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Presiden Xi di depan para delegasi Liga Arab, Jumat (22/1/2016), seperti dikutip Russia Today.
Yerusalem menjadi salah satu isu utama dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Baik Israel dan Palestina ingin kota tua yang sarat dengan sejarah agama itu sebagai simbol negara mereka. PBB menganggap Yerusalem Timur menjadi wilayah Palestina, tapi PBB berharap bahwa suatu hari Yerusalem dapat menjadi ibu kota dua negara, Israel dan Palestina.
Jika opsi PBB itu diterima, maka kemungkinan besar Yerusalem Barat menjadi ibu kota Israel. Namun, sejauh ini Israel menolak untuk berbagi hak atas kota suci yang dianeksasi atau dicaplok pada tahun 1967. Pada bulan Mei 2015, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan, bahwa “Yerusalem tetap bersatu di bawah kedaulatan Israel”.
Untuk membuat klaim Israel kuat, negara Yahudi itu terus membangun pemukiman di Yerusalem Timur yang ilegal berdasarkan hukum internasional. Yerusalem selama ini juga menjadi wilayah bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel yang nyaris terjadi setiap hari.
Presiden Xi mendesak masyarakat internasional mempromosikan dimulainya kembali pembicaraan damai Israel dan Palestina yang rusak pada bulan April 2014.
(mas)