Majalah ISIS Sebut 15 Orang Tewas Akibat Bom Sarinah
A
A
A
JAKARTA - Kelompok Islam Irak dan Suriah alias ISIS menyatakan bahwa korban serangan teroris di Sarinah berjumlah 15 orang. Pernyataan itu dimuat dalam majalah propaganda milik mereka yang baru saja dirilis, Dabiq.
Dalam pernyataannya, ISIS menyatakan bahwa serangan teroris di Sarinah dilakukan oleh sebuah unit keamanan dengan target warga asing yang berasal dari negara-negara anggota pasukan koalisi AS yang memerangi mereka.
"Mereka menyerang dengan menanam sejumlah bom waktu yang meledak bertepatan dengan serangan yang dilakukan oleh empat tentara Khlifah (semoga Allah menerima mereka) dengan senjata ringan dan sabuk peledak," begitu bunyi laporan tersebut, Kamis (21/1/2016).
"Operasi ini membunuh hampir 15 orang dari kalangan tentara salib dan murtadin yang bertugas menjaga mereka, selain melukai sejumlah orang lainnya," demikian bunyi pernyataan itu.
Pernyataan ISIS ini bertolak belakang dengan pernyataan Mabes Polri yang menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan teroris dan bom bunuh diri di Sarinah berjumlah tujuh orang. Dari jumlah tersebut, 4 orang adalah pelaku, 3 warga sipil dimana salah satunya adalah warga negara Kanada.
Dalam pernyataannya, ISIS menyatakan bahwa serangan teroris di Sarinah dilakukan oleh sebuah unit keamanan dengan target warga asing yang berasal dari negara-negara anggota pasukan koalisi AS yang memerangi mereka.
"Mereka menyerang dengan menanam sejumlah bom waktu yang meledak bertepatan dengan serangan yang dilakukan oleh empat tentara Khlifah (semoga Allah menerima mereka) dengan senjata ringan dan sabuk peledak," begitu bunyi laporan tersebut, Kamis (21/1/2016).
"Operasi ini membunuh hampir 15 orang dari kalangan tentara salib dan murtadin yang bertugas menjaga mereka, selain melukai sejumlah orang lainnya," demikian bunyi pernyataan itu.
Pernyataan ISIS ini bertolak belakang dengan pernyataan Mabes Polri yang menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan teroris dan bom bunuh diri di Sarinah berjumlah tujuh orang. Dari jumlah tersebut, 4 orang adalah pelaku, 3 warga sipil dimana salah satunya adalah warga negara Kanada.
(ian)