Israel Bongkar Sel Teror Hizbullah di Tepi Barat
A
A
A
YERUSALEM - Pasukan Israel menangkap lima anggota sel teror yang beroperasi di bawah bimbingan gerakan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon di Tepi Barat.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pasukan keamanan internal Israel, Shin Bet, sel teror tersebut dipimpin oleh Mahmoud Zaghloul. Ia direkrut secara online oleh putra pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Jawad Nasrallah.
"Sel teror ini menerima instruksi dan bimbingan mengenai pelaksanaan teror menggunakan bahan peledak, pelatihan bom bunuh diri, pengumpulan informasi terhadap pasukan keamanan dan pembelian senjata dari Hizbullah," kata seorang juru bicara militer dalam pemberitahuan terpisah seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (20/1/2016).
Shin Bet mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, 133 unit Hizbullah telah berusaha untuk membangun infrastruktur teror di Tepi Barat dengan merekrut warga Palestina. Konfrontasi besar terakhir antara Israel dengan Hizbullah yang didukung oleh Iran terjadi pada tahun 2006 silam.
Penangkapan terhadap sel teror ini terjadi di tengah-tengah gelombang kekerasan yang sudah berlangsung dalam 4 bulan terakhir. Setidaknya 160 warga Palestina dan 25 warga Israel akibat aksi kekerasan tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pasukan keamanan internal Israel, Shin Bet, sel teror tersebut dipimpin oleh Mahmoud Zaghloul. Ia direkrut secara online oleh putra pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Jawad Nasrallah.
"Sel teror ini menerima instruksi dan bimbingan mengenai pelaksanaan teror menggunakan bahan peledak, pelatihan bom bunuh diri, pengumpulan informasi terhadap pasukan keamanan dan pembelian senjata dari Hizbullah," kata seorang juru bicara militer dalam pemberitahuan terpisah seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (20/1/2016).
Shin Bet mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, 133 unit Hizbullah telah berusaha untuk membangun infrastruktur teror di Tepi Barat dengan merekrut warga Palestina. Konfrontasi besar terakhir antara Israel dengan Hizbullah yang didukung oleh Iran terjadi pada tahun 2006 silam.
Penangkapan terhadap sel teror ini terjadi di tengah-tengah gelombang kekerasan yang sudah berlangsung dalam 4 bulan terakhir. Setidaknya 160 warga Palestina dan 25 warga Israel akibat aksi kekerasan tersebut.
(ian)