WNI di Luar Negeri Diimbau Hati-hati Gunakan Sosmed
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan sosial media. Imbauan ini muncul karena tidak sedikit WNI terjerat kasus hukum, khususnya terorisme karena sebuah postingan di media sosial.
Salah satu contoh terbaru adalah di Korea Selatan (Korsel) dimana seorang WNI berinisial C saat ini tengah diadili karena diduga sebagai bagian dari ISIS. Dugaan ini muncul karena banyaknya postingan, baik tulisan ataupun foto yang menunjukan bahwa dirinya pro terhadap ISIS.
"Pesan yang harus disampaikan ke publik WNI di luar negeri adalah hati-hati menggunakan medsos karena dipantau oleh aparat keamanan," kata Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal pada Jumat (15/1).
Iqbal menuturkan banyak WNI yang tidak terkait dengan foreign terorist fighter (FTF), tapi terkena masalah hanya karena semata-semata temannya menandai dia dalam sebuah postingan. Dirinya menghimbau kepada WNI di luar negeri untuk segera menghapus hal semacam itu.
"Banyak WNI yang sebenarnya tidak punya antensi apa-apa dan tidak punya kaitan apa-apa dengan FTF. tapi hanya karena mereka di tag oleh temannya yang mengirimkan foto dan video. Dalam hal menerima foto atau video yang terkait dengan itu sebaiknya segera dihapus," sambungnya.
Salah satu contoh terbaru adalah di Korea Selatan (Korsel) dimana seorang WNI berinisial C saat ini tengah diadili karena diduga sebagai bagian dari ISIS. Dugaan ini muncul karena banyaknya postingan, baik tulisan ataupun foto yang menunjukan bahwa dirinya pro terhadap ISIS.
"Pesan yang harus disampaikan ke publik WNI di luar negeri adalah hati-hati menggunakan medsos karena dipantau oleh aparat keamanan," kata Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal pada Jumat (15/1).
Iqbal menuturkan banyak WNI yang tidak terkait dengan foreign terorist fighter (FTF), tapi terkena masalah hanya karena semata-semata temannya menandai dia dalam sebuah postingan. Dirinya menghimbau kepada WNI di luar negeri untuk segera menghapus hal semacam itu.
"Banyak WNI yang sebenarnya tidak punya antensi apa-apa dan tidak punya kaitan apa-apa dengan FTF. tapi hanya karena mereka di tag oleh temannya yang mengirimkan foto dan video. Dalam hal menerima foto atau video yang terkait dengan itu sebaiknya segera dihapus," sambungnya.
(esn)