Sanksi Amerika pada Korut Dinilai Tidak Bakal Mempan
A
A
A
WASHINGTON - Sanksi baru yang akan dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Korea Utara (Korut) sebagai respons atas klaim uji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen, dinilai tidak akan mempan. Sebab, Rezim Kim Jong-un benar-benar sudah mengisolasi diri dari masyarakat internasional.
Penilaian itu disampaikan Anggota Kelompok Penasihat Pertahanan dan Perdagangan AS, Lawrence Ward. Pada hari Selasa lalu, parlemen AS menyetujui RUU sebagai payung hukum untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Korut menyusul uji coba senjata nuklir pada 6 Januari lalu.
”Hal ini sulit untuk melihat bagaimana AS memperketat sanksi yang lebih lanjut dengan membatasi tindakan seseorang untuk Korut atau yang terkait orang asing dalam lingkup yurisdiksi,” kata Ward, kepada Sputnik yang dilansir Kamis (14/1/2016).
Ward mencatat, bahwa AS telah kesulitan untuk menentukan apakah sanksi yang dijatuhkan terhadap Korut di masa lalu telah efektif atau tidak, mengingat Pyongyang sudah terisolasi.
”Hampir seluruh dunia telah memperlakukan Korut sama dengan bagaimana AS memperlakukannya, Korut telah terus mengambil langkah-langkah untuk mengisolasi diri dari setiap dan semua sekutunya,” ujar Ward.
Menurut Ward, fakta bahwa Pemerintah China mengungkapkan kemarahannya pada Korut dan tindakannya baru-baru ini mungkin menjadi pertanda baik. Sebab, Beijing adalah satu-satunya aktor yang dapat mempengaruhi Pyongyang.
”Setiap tanggapan resmi China mungkin berdampak pada Korut, karena (China) merupakan salah satu dari sedikit yang sekutu Korut yang tersisa,” kata Ward.
Penilaian itu disampaikan Anggota Kelompok Penasihat Pertahanan dan Perdagangan AS, Lawrence Ward. Pada hari Selasa lalu, parlemen AS menyetujui RUU sebagai payung hukum untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Korut menyusul uji coba senjata nuklir pada 6 Januari lalu.
”Hal ini sulit untuk melihat bagaimana AS memperketat sanksi yang lebih lanjut dengan membatasi tindakan seseorang untuk Korut atau yang terkait orang asing dalam lingkup yurisdiksi,” kata Ward, kepada Sputnik yang dilansir Kamis (14/1/2016).
Ward mencatat, bahwa AS telah kesulitan untuk menentukan apakah sanksi yang dijatuhkan terhadap Korut di masa lalu telah efektif atau tidak, mengingat Pyongyang sudah terisolasi.
”Hampir seluruh dunia telah memperlakukan Korut sama dengan bagaimana AS memperlakukannya, Korut telah terus mengambil langkah-langkah untuk mengisolasi diri dari setiap dan semua sekutunya,” ujar Ward.
Menurut Ward, fakta bahwa Pemerintah China mengungkapkan kemarahannya pada Korut dan tindakannya baru-baru ini mungkin menjadi pertanda baik. Sebab, Beijing adalah satu-satunya aktor yang dapat mempengaruhi Pyongyang.
”Setiap tanggapan resmi China mungkin berdampak pada Korut, karena (China) merupakan salah satu dari sedikit yang sekutu Korut yang tersisa,” kata Ward.
(mas)