18 Pencari Suaka di Jerman Terlibat Serangan Seks
A
A
A
BERLIN - Kementerian Dalam Negeri Jerman dalam pernyataannya mengatakan, sejumlah pencari suaka terlibat dalam kekerasan seksual pada malam Tahun Baru di Cologne. Serangan seksual pada sejumlah wanita yang tengah merayakan malam pergantian tahun ini mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan di Jerman.
Juru bicara Kementerian Jerman, Tobias Plat pada konferensi pers mengatakan, Polisi Federal Jerman telah mengidentifikasi 31 orang dan perannya dalam aksi kekerasan seksual itu. Dari angka itu, 18 orang diantaranya berada dalam proses mencari suaka di Jerman, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/1/2016).
Plat mengatakan, sebagian besar dari 32 tindak pidana yang dilaporkan oleh Polisi Federal pada malam Tahun Baru melibatkan pencurian dan kekerasan fisik. Hanya tiga tindak pidana yang terkait dengan kekerasan seksual, meskipun pihak kepolisian belum mengantongi nama pelaku atas tindak kejahatan ini.
Plat juga mengatakan, dari 31 orang terduga yang telah diidentifikasi, 9 orang berasal dari Aljazair, 8 dari Maroko, 5 warga Iran, dan 4 dari Suriah. Sementara dua warga Jerman, seorang warga Irak, Serbia, dan seorang warga Amerika Serikat diidentifikasi juga terlibat dalam kejahatan pada malam pergantian tahun itu.
Juru bicara Kementerian Jerman, Tobias Plat pada konferensi pers mengatakan, Polisi Federal Jerman telah mengidentifikasi 31 orang dan perannya dalam aksi kekerasan seksual itu. Dari angka itu, 18 orang diantaranya berada dalam proses mencari suaka di Jerman, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/1/2016).
Plat mengatakan, sebagian besar dari 32 tindak pidana yang dilaporkan oleh Polisi Federal pada malam Tahun Baru melibatkan pencurian dan kekerasan fisik. Hanya tiga tindak pidana yang terkait dengan kekerasan seksual, meskipun pihak kepolisian belum mengantongi nama pelaku atas tindak kejahatan ini.
Plat juga mengatakan, dari 31 orang terduga yang telah diidentifikasi, 9 orang berasal dari Aljazair, 8 dari Maroko, 5 warga Iran, dan 4 dari Suriah. Sementara dua warga Jerman, seorang warga Irak, Serbia, dan seorang warga Amerika Serikat diidentifikasi juga terlibat dalam kejahatan pada malam pergantian tahun itu.
(ian)