Pesan Misa Natal Paus: Umat Mabuk Kemewahan, Yesus Serukan Sederhana
A
A
A
VATIKAN - Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis) dalam malam Misa Natal menyindir gaya hidup umat yang mabuk hedonisme dan kemewahan. Padahal, Yesus menyerukan umat untuk hidup sederhana dan bijaksana.
Merayakan malam Misa Natal di Basilika St Petrus, Paus Francis, yang memimpin kepausan hampir tiga tahun menyerukan umat Nasrani berbagai kasih sayang pada mereka yang kurang beruntung. Menurutnya, Natal adalah momen untuk "sekali lagi menemukan siapa kita".
Dia mengatakan dalam homilinya bahwa setiap orang seharusnya meniru kesederhanaan Yesus. ”Dalam masyarakat yang sering mabuk oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan kemewahan, penampilan dan narsisme, anak ini (Yesus) memanggil kita untuk bertindak bijaksana dengan cara yang sederhana, seimbang, konsisten, mampu melihat dan melakukan apa yang penting,”katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/12/2015).
Perayaan malam Misa Natal oleh Paus Francis dimulai dengan nyanyian panjang dalam bahasa Latin, yang dikenal sebagai Kalenda, sebuah tradisi untuk kelahiran Yesus. Lonceng besar di St Petrus kemudian terdengar dan paus yang berpakaian jubah putih mencium patung bayi Yesus bayi untuk memulai Misa.Sedangkan untuk perayaan Natal, keamanan juga diketat dari biasanya. Banyak polisi melakukan pemeriksaan di berbagai tempat di wilayah Vatikan. Semua orang yang masuk dan meninggalkan basilika diperiksa melalui detektor logam.
Paus berusia 79 tahun kelahiran Argentina itu dalam homilinya juga menyampaikn beberapa tema kunci dari kepausannya, yaitu; kasih sayang, empati dan keadilan. ”Dalam dunia yang terlalu sering tanpa ampun untuk orang berdosa dan berdosa ringan, kita perlu menumbuhkan rasa keadilan untuk menjalankan kehendak Tuhan,” ucapnya.
Merayakan malam Misa Natal di Basilika St Petrus, Paus Francis, yang memimpin kepausan hampir tiga tahun menyerukan umat Nasrani berbagai kasih sayang pada mereka yang kurang beruntung. Menurutnya, Natal adalah momen untuk "sekali lagi menemukan siapa kita".
Dia mengatakan dalam homilinya bahwa setiap orang seharusnya meniru kesederhanaan Yesus. ”Dalam masyarakat yang sering mabuk oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan kemewahan, penampilan dan narsisme, anak ini (Yesus) memanggil kita untuk bertindak bijaksana dengan cara yang sederhana, seimbang, konsisten, mampu melihat dan melakukan apa yang penting,”katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (25/12/2015).
Perayaan malam Misa Natal oleh Paus Francis dimulai dengan nyanyian panjang dalam bahasa Latin, yang dikenal sebagai Kalenda, sebuah tradisi untuk kelahiran Yesus. Lonceng besar di St Petrus kemudian terdengar dan paus yang berpakaian jubah putih mencium patung bayi Yesus bayi untuk memulai Misa.Sedangkan untuk perayaan Natal, keamanan juga diketat dari biasanya. Banyak polisi melakukan pemeriksaan di berbagai tempat di wilayah Vatikan. Semua orang yang masuk dan meninggalkan basilika diperiksa melalui detektor logam.
Paus berusia 79 tahun kelahiran Argentina itu dalam homilinya juga menyampaikn beberapa tema kunci dari kepausannya, yaitu; kasih sayang, empati dan keadilan. ”Dalam dunia yang terlalu sering tanpa ampun untuk orang berdosa dan berdosa ringan, kita perlu menumbuhkan rasa keadilan untuk menjalankan kehendak Tuhan,” ucapnya.
(mas)