Niger Tangkap 9 Perwira Militer Terkait Kudeta
A
A
A
NIAMEY - Menteri Dalam Negeri Niger, Hassoumi Massaoudou mengatakan, otoritas keamanan Niger telah menangkap 9 perwira militer atas tuduhan merencanakan kudeta. Penangkapan itu berlangsung pada awal pekan ini setelah dilakukan operasi pengawasan selama satu bulan.
"Sembilan perwira militer telah diidentifikasi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas percobaan kudeta telah ditangkap dan akan dihadapkan ke pengadilan militer," kata Massaoudou seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (20/12/2015).
Menurut Massaoudou, rencana kudeta ini berhasil digagalkan berkat loyalitas sejumlah tentara yang secara terus menerus memberikan informasi mengenai perkembangan rencana tersebut.
Namun, klaim kudeta ini dibantah oleh kelompok oposisi. Tokoh oposisi Niger, Amadou Boubacar Cisse mengatakan, Presiden Niger Mahamadou Issoufou tidak memberikan bukti apa pun terkait klaim kudeta tersebut. Ia juga menuduh pemerintah berusaha untuk memanipulasi iklim politik sebelum pemilu.
"Kami tidak melihat bukti dari percobaan kudeta. Sebaliknya, ia (Issoufou) telah menciptakan banyak masalah sebelum pemilu dan telah mengambil tindakan penipuan dengan daftar pemilih," kata Cisse.
"Sembilan perwira militer telah diidentifikasi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas percobaan kudeta telah ditangkap dan akan dihadapkan ke pengadilan militer," kata Massaoudou seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (20/12/2015).
Menurut Massaoudou, rencana kudeta ini berhasil digagalkan berkat loyalitas sejumlah tentara yang secara terus menerus memberikan informasi mengenai perkembangan rencana tersebut.
Namun, klaim kudeta ini dibantah oleh kelompok oposisi. Tokoh oposisi Niger, Amadou Boubacar Cisse mengatakan, Presiden Niger Mahamadou Issoufou tidak memberikan bukti apa pun terkait klaim kudeta tersebut. Ia juga menuduh pemerintah berusaha untuk memanipulasi iklim politik sebelum pemilu.
"Kami tidak melihat bukti dari percobaan kudeta. Sebaliknya, ia (Issoufou) telah menciptakan banyak masalah sebelum pemilu dan telah mengambil tindakan penipuan dengan daftar pemilih," kata Cisse.
(ian)