RI Tunggu Penjelasan Saudi Soal Aliansi Militer
A
A
A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir menyatakan, Indonesia tidak merasa tertipu oleh Arab Saudi. Saudi pada awalnya menyampaikan kepada Indonesia, bahwa mereka akan membentuk pusat penanggulangan terorisme dan ekstrimisme, tapi nyatanya Saudi membentuk aliansi militer.
"Ini bukan tipu menipu. Intinya yang disampaikan Arab Saudi adalah mereka punya rencana untuk bentuk suatu center. Oleh karrna itu kita tekankan, bagi Indonesia yang merupakan negara yang memiliki proses yang sangat terbuka dan adanya demokrasi dan pemerintah yang accountable, maka sebelum ambil kebijakan, kita harus ketahui apa sebenarnya yang akan menajdi komitmen Indonesia," kata Arrmanantha pada Rabu (16/12/2015).
"Kita harus tau lebih dulu TOR dan modalitas. Yang arab Saudi keluarkan melalui pernyataan kemarin tentang aliansi itu juga tidak menjelaskan apa yang akan mereka lakukan tentang itu," sambungnya.
Sementara itu ketika ditanya apakah Indonesia masih tertarik untuk melihat TOR tersebut, diplomat yang kerap disapa itu menyatakan Indonesia masih tertarik.
"Kita tentu masih tertarik melihat TOR itu seperti apa. Karena apapun keputusan nanti harus sejalan dengan prinsip poitik Indonesia. Mereka akan menjelaskan lebih lanjut terakit detailnya," imbuhnya.
"Ini bukan tipu menipu. Intinya yang disampaikan Arab Saudi adalah mereka punya rencana untuk bentuk suatu center. Oleh karrna itu kita tekankan, bagi Indonesia yang merupakan negara yang memiliki proses yang sangat terbuka dan adanya demokrasi dan pemerintah yang accountable, maka sebelum ambil kebijakan, kita harus ketahui apa sebenarnya yang akan menajdi komitmen Indonesia," kata Arrmanantha pada Rabu (16/12/2015).
"Kita harus tau lebih dulu TOR dan modalitas. Yang arab Saudi keluarkan melalui pernyataan kemarin tentang aliansi itu juga tidak menjelaskan apa yang akan mereka lakukan tentang itu," sambungnya.
Sementara itu ketika ditanya apakah Indonesia masih tertarik untuk melihat TOR tersebut, diplomat yang kerap disapa itu menyatakan Indonesia masih tertarik.
"Kita tentu masih tertarik melihat TOR itu seperti apa. Karena apapun keputusan nanti harus sejalan dengan prinsip poitik Indonesia. Mereka akan menjelaskan lebih lanjut terakit detailnya," imbuhnya.
(ian)