Aksi Kekerasan Pecah di Burundi, 87 Tewas

Minggu, 13 Desember 2015 - 13:06 WIB
Aksi Kekerasan Pecah di Burundi, 87 Tewas
Aksi Kekerasan Pecah di Burundi, 87 Tewas
A A A
BUJUMBURA - Pihak militer Burundi mengatakan, 87 orang tewas dalam aksi kekerasan yang pecah setelah tiga instalasi militer diserang oleh sekelompok orang. Ini adalah aksi kekerasan terburuk yang terjadi di negara itu.

"Delapan dari mereka yang meninggal adalah petugas keamanan dan 49 orang ditangkap," kata seorang petinggi militer Kol Gaspard Baratuza seperti dikutip dari laman BBC, Minggu (13/12/2015).

Baratuza kemudian memberikan rincian mengenai jumlah korban tewas dengan mengatakan 79 musuh tewas, 45 orang ditangkap dan 97 senjata disita. Sedangkan dari sisi militer, 8 orang anggota tentara dan polisi tewas, 21 orang luka-luka.

Aksi protes terjadi di Burundi setelah Presiden Pierre Nkurunziza mengumumkan keputusannya untuk bertarung dalam pemilu dan mengincar posisi Presiden untuk ketiga kalinya. Ia pun berhasil memenangkan pemilu yang menuai protes.

Pada hari Jumat (11/12/2015), aksi kekerasan terburuk pecah sejak kerusuhan mulai melanda Burundi. Menurut pejabat negara itu, sejumlah penyerang bersenjata lakukan serangan yang terkoordinasi dengan baik terhadap instalasi militer di tiga daerah: Ngagara, Musaga dan Mujejuru.

Pertempuran terjadi sepanjang hari dan tembakan sporadis terus terdengar hingga malam. Warga mengatakan puluhan orang ditangkap setelah rumah mereka digerebek, dan banyak dari tubuh mereka ditemukan di jalan-jalan ibukota pada hari Sabtu pagi.

Jumlah terbesar dari mayat korban ditemukan di distrik Nyakabiga, yang menjadi pusat dari aksi protes anti-pemerintah. Mayat korban lainnya ditemukan di lingkungan selatan Musaga.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5843 seconds (0.1#10.140)