Dibui karena Nyetir Mobil, Wanita Saudi Ini Jadi Calon Pejabat
A
A
A
RIYADH - Loujain al-Hathloul, wanita Arab Saudi menjadi tokoh tenar setelah dipenjara atau dibui selama 10 minggu karena mengemudikan mobil. Hebatnya, wanita itu kini jadi calon pejabat parlemen setelah ikut Pemilu lokal di negara itu.
Loujain al-Hathloul adalah salah satu wanita Saudi yang berani menentang aturan kerajaan yang melarang setiap wanita menyetir mobil. Larangan itu sempat membuat Saudi jadi sorotan dunia.
Loujain yang awal tahun ini dibebaskan setelah 73 hari mendekam di penjara sempat ambil bagian dalam kampanye Pemilu. Dia bersiap menduduki kursi dewan sebuah kota di Saudi. Dia ambil bagian dalam Pemilu bersejarah di Saudi, di mana untuk pertama kalinya perempuan dibolehkan mencalonkan diri menjadi anggota parlemen. Lebih dari 900 perempuan bersaing di antara total 7 ribu calon aggota parlemen.
Kiprah Loujain yang berani mendapat dukungan sejumlah pihak, termasuk para aktivis HAM. Dia memberikan kesempatan wawancara kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Dia akan menggunakan koneksi dalam sistem pemerintahan untuk mengkaji ulang larangan mengemudi mobil bagi perempuan di Saudi.
”Pada dasarnya, saya kesal pada mereka," katanya. ”Saya kira (aksi saya) itu bekerja. Ini berita yang luar biasa,” katanya lagi.
Selama sepekan ini, semua pejabat Saudi membuat kesan yang baik dengan media dunia yang tengah menyoroti Pemilu bersejarah di negara itu. ”Setelah saya dilarang, saya ingin memastikan saya tidak diabaikan,” ujar Loujain, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (10/12/2015) . ”Ini berarti, tentu saja, membuat beberapa kebisingan.”
Pada akhir 2014, wanita itu mengemudikan mobil di Uni Emirat Arab (UEA) dan melaju menuju Arab Saudi dengan menggunakan SIM UEA. Dia bahkan merekam aksi menyetirnya itu dengan kamerea video. Rekaman itu kemudian dia unggah ke internet.
Dia kemudian ditangkap oleh petugas perbatasan Saudi dan akhirnya menghabiskan 73 hari di penjara. Meski dihukum penjara, aksi berani untuk menentang aturan Kerajaan Arab Saudi yang dianggap aneh itu membuatnya jadi terkenal.
Loujain al-Hathloul adalah salah satu wanita Saudi yang berani menentang aturan kerajaan yang melarang setiap wanita menyetir mobil. Larangan itu sempat membuat Saudi jadi sorotan dunia.
Loujain yang awal tahun ini dibebaskan setelah 73 hari mendekam di penjara sempat ambil bagian dalam kampanye Pemilu. Dia bersiap menduduki kursi dewan sebuah kota di Saudi. Dia ambil bagian dalam Pemilu bersejarah di Saudi, di mana untuk pertama kalinya perempuan dibolehkan mencalonkan diri menjadi anggota parlemen. Lebih dari 900 perempuan bersaing di antara total 7 ribu calon aggota parlemen.
Kiprah Loujain yang berani mendapat dukungan sejumlah pihak, termasuk para aktivis HAM. Dia memberikan kesempatan wawancara kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Dia akan menggunakan koneksi dalam sistem pemerintahan untuk mengkaji ulang larangan mengemudi mobil bagi perempuan di Saudi.
”Pada dasarnya, saya kesal pada mereka," katanya. ”Saya kira (aksi saya) itu bekerja. Ini berita yang luar biasa,” katanya lagi.
Selama sepekan ini, semua pejabat Saudi membuat kesan yang baik dengan media dunia yang tengah menyoroti Pemilu bersejarah di negara itu. ”Setelah saya dilarang, saya ingin memastikan saya tidak diabaikan,” ujar Loujain, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (10/12/2015) . ”Ini berarti, tentu saja, membuat beberapa kebisingan.”
Pada akhir 2014, wanita itu mengemudikan mobil di Uni Emirat Arab (UEA) dan melaju menuju Arab Saudi dengan menggunakan SIM UEA. Dia bahkan merekam aksi menyetirnya itu dengan kamerea video. Rekaman itu kemudian dia unggah ke internet.
Dia kemudian ditangkap oleh petugas perbatasan Saudi dan akhirnya menghabiskan 73 hari di penjara. Meski dihukum penjara, aksi berani untuk menentang aturan Kerajaan Arab Saudi yang dianggap aneh itu membuatnya jadi terkenal.
(mas)