Hillary Clinton: Amerika Tak Menang Melawan ISIS

Senin, 07 Desember 2015 - 17:55 WIB
Hillary Clinton: Amerika Tak Menang Melawan ISIS
Hillary Clinton: Amerika Tak Menang Melawan ISIS
A A A
WASHINGTON - Kandidat Capres Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, yang menolak perang dengan ISIS menyatakan bahwa negaranya tidak menang dalam perang melawan kelompok teror itu. Hal itu disampaikan Hillary dalam wawancara hari Minggu dengan ABC.

”Kami tidak menang, tapi terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita melakukan segala sesuatu yang perlu kita lakukan,” ujar Hillary ketika ditanya apakah AS memenangkan perang terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

”Dan saya sudah diuraikan dengan sangat jelas. Kita harus melawan mereka di udara, kita harus melawan mereka di darat, dan kita harus melawan mereka di internet, dan kita harus melakukan segala yang kami bisa dengan teman-teman dan mitra kami untuk melindungi diri kita sendiri,” lanjut mantan Menteri Luar Negeri AS di era Presiden Barack Obama itu.

Kandidat Capres dari Partai Demokrat itu tetap menolak kebijakan perang AS terhadap ISIS. Tapi, dia menegaskan bahwa AS tetap musuh ISIS. ”Kami jelas bertentangan dengan ISIS,” kata istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut, yang dilansir Senin (7/12/2015).

Ketika ditanya apakah sudah waktunya bagi AS untuk menyatakan perang pada ISIS. Hillary menjawab; ”Saya pikir kita perlu update terbaru soal otorisasi militer, AUMF (Kuasa Penggunaan Kekuatan Militer), yang disahkan setelah serangan 9/11.”

“Perang adalah istilah yang sangat legal seperti yang Anda tahu dengan baik,” imbuh dia. ”Saya pikir apa yang ingin kita lakukan adalah memastikan bahwa kami memiliki setiap alat untuk menghancurkan ‘kekhalifahan’ mereka di Suriah dan Irak,” sambung Hillary.

“Nomor dua, melakukan segala yang kami bisa untuk membongkar virtual, jaringan jihadis yang sangat efektif ini, bahwa mereka menggunakannya di internet. Dan nomor tiga, melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi kita di sini di dalam negeri.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5892 seconds (0.1#10.140)