Netanyahu Tolak Peringatan Menlu AS
A
A
A
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan jika negaranya tidak sedang menuju negara binational (dua kewarganegaraan). Pernyataan ini sekaligus menolak peringatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry.
"Israel tidak akan menjadi negara binational. Tetapi, untuk mendapatkan kedamaian, pihak lain juga harus memutuskan bahwa mereka menginginkan perdamaian juga," kata Netanyahu dalam pertemuan kabinet mingguannya seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (7/12/2015).
Sebelumnya, John Kerry memperingatkan Israel tentang kemungkinan runtuhnya otoritas Palestina dan bahaya yang akan ditimbulkannya. Jika itu terjadi, maka hal itu akan mengarah pada situasi yang akan mengancam keamanan Israel dan rakyat Palestina. (Baca juga: Kerry Wanti-wanti Israel Soal Palestina)
Menurut Kerry, jika otoritas Palestina hancur, Israel akan dipaksa untuk menganggap semua pemerintahan di Tepi Barat dan berpotensi menerima solusi satu negara yang akan mengancam masa depan Israel sebagai negara demokratis, negara Yahudi.
"Israel tidak akan menjadi negara binational. Tetapi, untuk mendapatkan kedamaian, pihak lain juga harus memutuskan bahwa mereka menginginkan perdamaian juga," kata Netanyahu dalam pertemuan kabinet mingguannya seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (7/12/2015).
Sebelumnya, John Kerry memperingatkan Israel tentang kemungkinan runtuhnya otoritas Palestina dan bahaya yang akan ditimbulkannya. Jika itu terjadi, maka hal itu akan mengarah pada situasi yang akan mengancam keamanan Israel dan rakyat Palestina. (Baca juga: Kerry Wanti-wanti Israel Soal Palestina)
Menurut Kerry, jika otoritas Palestina hancur, Israel akan dipaksa untuk menganggap semua pemerintahan di Tepi Barat dan berpotensi menerima solusi satu negara yang akan mengancam masa depan Israel sebagai negara demokratis, negara Yahudi.
(ian)