Liga Arab Kutuk 'Invasi' Tentara Turki di Irak Utara

Senin, 07 Desember 2015 - 12:18 WIB
Liga Arab Kutuk Invasi Tentara Turki di Irak Utara
Liga Arab Kutuk 'Invasi' Tentara Turki di Irak Utara
A A A
ANKARA - Negara-negara Liga Arab mengutuk penyebaran ratusan tentara Turki di Mosul, Irakk utara, yang dianggap Baghdad sebagai tindakan invasi. Liga Arab mengancam akan membawa masalah itu ke Dewan Keamanan PBB jika Turki tetap melakukan intervensi di Irak utara.

Belum jelas apa misi ratusan tentara Turki disebar ke Mosul yang selama ini dikenal sebagai basis kelompok Negara Islam Irak dan Suriah. Ankara beradalih, keberadaan ratusa tentaranya di Mosul untuk melatih milisi Kurdi.

“Itu intervensi terang-terangan,” kata Sekjen Liga Arab, Nabil Elaraby, yang mengutuk penyebaran ratusan tentara pasukan Turki tersebut seperti dilaporkan Al Youm El Sabea. Menurutnya, negara-negara anggota Liga Arab sudah membuat pernyataan bersama mengutuk tindakan Turki.

Awal pekan ini, Turki mengerahkan sekitar 130 tentara yang yang dilengkapi dengan tank dan artileri di Kota Bashiqa, 10 kilometer timur laut dari Mosul, yang merupakan basis kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pemerintah Irak menyatakan tindakan Turki sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatannya.”Irak memiliki hak untuk menggunakan semua pilihan yang tersedia, termasuk beralih ke Dewan Keamanan PBB jika pasukan ini tidak ditarik dalam waktu 48 jam," kata Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Russia Today, Senin (7/12/2015).

Pernyataan senada disampaikan Menteri Pertahanan Irak, Khaled al-Obeidi. ”Tidak peduli ukuran kekuatan yang memasuki Irak, itu ditolak,” katanya.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Amir Abdallahan, juga mengecam tindakan Turki. Menurutnya, itu merupakan kesalahan serius dari Pemerintah Turki yang menyebar pasukan di Irak tanpa izin dari Pemerintah Irak.

Menanggapi kritik tersebut, Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, berdalih bahwa kegiatan militer itu hanya rotasi pasukan secara rutin di sebuah kamp lebih dari setahun yang lalu untuk melatih milisi Kurdi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8458 seconds (0.1#10.140)
pixels