Diam-diam, Israel Berlatih Hadapi S-300 Rusia
A
A
A
YERUSALEM - Israel ternyata secara diam-diam menggelar latihan untuk menemukan cara mengalahkan sistem pertahanan udara canggih milik Rusia, S-300, yang dikerahkan di Timur Tengah. Keberadaan sistem udara ini secara tidak langsung dapat membatasi kemampuan Tel Aviv untuk menyerang Suriah atau Iran, begitu sejumlah sumber militer dan diplomatik mengatakan.
Menurut sumber-sumber tersebut, Israel melakukan latihan menjinakkan S-300 kala melakukan latihan perang bersama Yunani. Rusia diketahui telah menjual S-300 ke Siprus 18 tahun lalu, yang diletakkan di Pulau Crete, Yunani. Sistem rudal ini pun telah diaktifkan oleh Yunani selama kedua negara melakukan latihan perang bersama, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2015).
Aktivasi S-300 yang dilakukan oleh Yunani memungkinkan pesawat tempur Israel menguji bagaiman sistm kunci S-300 bekerja, mengumpulkan data di radar, dan mencari tahu bagaimana melumpuhkannya.
Meski begitu, hal ini dibantah oleh militer Yunani dan Israel. Kedua negara itu dengan tegas menyangkal penggunaan sistem rudal S-300 selama latihan perang bersama yang diadakan di Timur Mediterania pada bulan April-Mei lalu atau latihan serupa pada tahun 2012 dan 2010.
Sistem rudal S-300 pertama kali digunakan pada puncak Perang Dingin pada tahun 1979. Sistem rudal ini dapat menembak jatuh pesawat dan rudal balistik hingga 300 km.
Menurut sumber-sumber tersebut, Israel melakukan latihan menjinakkan S-300 kala melakukan latihan perang bersama Yunani. Rusia diketahui telah menjual S-300 ke Siprus 18 tahun lalu, yang diletakkan di Pulau Crete, Yunani. Sistem rudal ini pun telah diaktifkan oleh Yunani selama kedua negara melakukan latihan perang bersama, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2015).
Aktivasi S-300 yang dilakukan oleh Yunani memungkinkan pesawat tempur Israel menguji bagaiman sistm kunci S-300 bekerja, mengumpulkan data di radar, dan mencari tahu bagaimana melumpuhkannya.
Meski begitu, hal ini dibantah oleh militer Yunani dan Israel. Kedua negara itu dengan tegas menyangkal penggunaan sistem rudal S-300 selama latihan perang bersama yang diadakan di Timur Mediterania pada bulan April-Mei lalu atau latihan serupa pada tahun 2012 dan 2010.
Sistem rudal S-300 pertama kali digunakan pada puncak Perang Dingin pada tahun 1979. Sistem rudal ini dapat menembak jatuh pesawat dan rudal balistik hingga 300 km.
(ian)